Selasa, November 13, 2018

TNTI:MEMAHAMI KEJADIAN KILAT DAN PETIR

Saat musim hujan tiba, seringkali  kita mendapati terjadinya petir disertai kilatan cahaya yang menggelegar. Petir dan kilat merupakan salah satu fenomena alam yang kadang merugikan kehidupan manusia dan alam sekitarnya. Coba Anda ingat sudah seberapa sering Anda mendengar adanya pohon yang tumbang atau bahkan manusia yang tersambar petir sekalipun. Tentu beberapa dari kita masih ada yang bingung mengapa bisa demikian. Dalam artikel ini akan disajikan secara ilmiah dan logis bagaimana petir itu dapat terjadi dan bagaimana menghindari serangan petir.

 enurut Wikipedia Indonesia, petir atau halilintar merupakan gejala alam yang biasanya muncul pada musim hujan, ditunjukkan dengan munculnya kilatan cahaya di langit yang menyilaukan sesaat (kilat), kemudian disusul dengan suara menggelegar (guruh). Perbedaan waktu kemunculan ini disebabkan adanya perbedaan antara kecepatan suara dan kecepatan cahaya. Prinsip dasarnya kira-kira sama dengan lompatan api pada busi.
Energi dari pelepasan muatan listrik di awan begitu besarnya sehingga menimbulkan rentetan cahaya, panas, dan bunyi yang sangat kuat yaitu geluduk, guntur, atau halilintar. Geluduk, guntur, atau halilintar ini dapat menghancurkan bangunan, membunuh manusia, dan memusnahkan pohon. Sedemikian raksasanya sampai-sampai ketika petir itu melesat, tubuh awan akan terang dibuatnya, sebagai akibat udara yang terbelah, sambarannya yang rata-rata memiliki kecepatan 150.000 km/detik itu juga akan menimbulkan bunyi yang menggelegar. Ketika akumulasi muatan listrik dalam awan tersebut telah membesar dan stabil, lompatan listrik (electric discharge) yang terjadi pun akan merambah massa bermedan listrik lainnya, dalam hal ini adalah Bumi. Besar medan listrik minimal yang memungkinkan terpicunya petir ini adalah sekitar 1.000.000 volt per meter. 
Kapan Petir Datang?
Petir datang ketika langit tiba-tiba menjadi gelap disertai angin datang begitu cepatnya dan awan yang menjulang tinggi menyerupai bunga kol berwarna keabuan-abuan, kemudian udara terasa pengap. Awan ini biasanya disebut dengan awan petir CB (Comulunimbus) Dalam musim penghujan seperti saat inilah awan-awan jenis ini banyak terbentuk. Bangunan bumi yang kerap sebagai penghantar petir di bumi, merujuk Hukum Faraday, tak lain adalah bangunan, pohon, atau tiang-tiang metal berujung lancip.
Proses Terjadinya Petir
Secara fisika, petir merupakan gejala alam yang bisa kita analogikan dengan sebuah kapasitor raksasa, dimana lempeng pertama adalah awan (bisa lempeng negatif atau lempeng positif) dan lempeng kedua adalah bumi (dianggap netral). Seperti kita ketahui, kapasitor adalah sebuah komponen pasif pada rangkaian listrik yang bisa menyimpan energi sesaat (energy storage). Petir juga dapat terjadi dari awan ke awan (intercloud), dimana salah satu awan bermuatan negatif dan awan lainnya bermuatan positif.
Petir terjadi karena ada perbedaan potensial antara awan dan bumi atau dengan awan lainnya. Proses terjadinya muatan pada awan yaitu karena partikel-partikel penyusun awan bergerak terus menerus secara teratur, dan selama pergerakannya dia akan berinteraksi dengan awan lainnya sehingga muatan negatif akan berkumpul pada salah satu sisi (atas atau bawah), sedangkan muatan positif berkumpul pada sisi sebaliknya. Jika perbedaan potensial antara awan dan bumi cukup besar, maka akan terjadi pembuangan muatan negatif (elektron) dari awan ke bumi atau sebaliknya untuk mencapai kesetimbangan. Pada proses pembuangan muatan ini, media yang dilalui elektron adalah udara. Pada saat elektron mampu menembus ambang batas isolasi udara inilah terjadi ledakan suara. Petir lebih sering terjadi pada musim hujan, karena pada keadaan tersebut udara mengandung kadar air yang lebih tinggi sehingga daya isolasinya turun dan arus lebih mudah mengalir. Karena ada awan bermuatan negatif dan awan bermuatan positif, maka petir juga bisa terjadi antar awan yang berbeda muatan.
Sedangkan terjadinya sendiri secara lebih detail disebabkan oleh 2 teori, yaitu Ionisasi dan gesekan antar awan.
a. Proses Ionisasi
Petir terjadi diakibatkan terkumpulnya ion bebas bermuatan negatif dan positif di awan, ion listrik dihasilkan oleh gesekan antar awan dan juga kejadian Ionisasi ini disebabkan oleh perubahan bentuk air mulai dari cair menjadi gas atau sebaliknya, bahkan padat (es) menjadi cair.Ion bebas menempati permukaan awan dan bergerak mengikuti angin yang berhembus, bila awan-awan terkumpul di suatu tempat maka awan bermuatan akan memiliki beda potensial yang cukup untuk menyambar permukaan bumi maka inilah yang disebut petir.
b.Gesekan antar awan
Pada awalnya awan bergerak mengikuti arah angin, selama proses bergeraknya awan ini maka saling bergesekan satu dengan yang lainya , dari proses ini terlahir electron-electron bebas yang memenuhi permukaan awan. proses ini bisa digambarkan secara sederhana pada sebuah penggaris plastic yang digosokkan pada rambut maka penggaris ini akan mampu menarik potongan kertas. Pada suatu saat awan ini akan terkumpul di sebuah kawasan, saat inilah petir dimungkinkan terjadi karena electron-elektron bebas ini saling menguatkan satu dengan lainnya. Sehingga memiliki cukup beda potensial untuk menyambar permukaan bumi.
Tipe-Tipe Petir
Secara umum petir itu dapat terjadi di dalam awan itu sendiri, antara awan dengan awan, antara awan dengan udara, dan awan dengan bumi (tanah). Kemungkinan-kemungkinan tersebut melahirkan empat tipe petir, yaitu :
  • Petir dari awan ke Tanah (CG) petir ini tergolong berbahaya dan paling merusak, berasal dari muatan yang lebih rendah lalu mengalirkan muatan negatif ke tanah. Terkadang petir jenis ini mengandung muatan positif (+) terutama pada musim dingin.
  • Petir dalam awan (IC), merupakan tipe yang paling sering terjadi antara pusat muatan yang berlawanan pada awan yang sama.
  • Petir antar awan (CC), terjadi antara pusat muatan dari dua awan yang berbeda. Pelepasan muatan nya sendiri terjadi saat udara cerah antara awan tersebut.
  • Petir awan ke udara (CA) terjadi jika udara di sekitaran awan yang bermuatan positif (+) berinteraksi dengan udara yang bermuatan negatif (-). Jika ini terjadi pada awan bagian bawah maka merupakan kombinasi dengan petir tipe CG. Petir CA tampak seperti jari-jari yang berasal dari petir CG
Menurut muatannya sendiri, petir dibagi menjadi dua yaitu petir negatif (+) dan petir positif (-). Perbedaannya yaitu petir negatif cenderung menyambar berulang ulang dan bercabang cabang seperti sebuah akar pohon, sedangkan petir positif, hanya menyambar sekali. 
Dampak Negatif dan Cara Menghindari
Umumnya petir-petir mengincar korban di wilayah datar yang terbuka. Besar medan listrik minimal yang memungkinkan terpicunya petir ini adalah sekitar 1.000.000 volt per meter. Bayangkan betapa mengerikannya jika lompatan bunga api ini mengenai tubuh makhluk hidup! Korban tiba-tiba terpental ketika sebuah petir menyambar. Seperti juga korban lainnya, ia tewas seketika dengan tubuh terbakar. Apabila petir menyambar rumah, rumah tersebut akan rusak dan perabotan elektronik akan rusak seperti telepon, televisi, atau yang lainnya. Kebanyakan disebabkan karena kelebihan voltase yang mengalir melalui media listrik (kabel) terlalu besar sehingga mampu membakar komponen elektronis didalamnya.
Bagaimana menghindarinya ?
  1. Apabila sebuah bangunan yang tinggi dengan penangkal petir, maka jika ada petir akan menyambar alat penangkal kemudian disalurkan melalui kawat besar yang terbuat dari tembaga atau kuningan menuju ke tanah.
  2. Apabila terjadi hujan dan petir, lebih baik kita menghindari di tempat terbuka.
  3. Untuk menhindari kerusakan alat listri di rumah apabila terjadi hujan dan petir adalah mematikan listri, mencabut saluran antene di televisi, dan mencabut kabel telepon.

TNTI:MEMAHAMI BAJET HABA

TNTI:MEMAHAMI JENIS JENIS HAKISAN SUNGAI

JENIS
-
JENIS
HAKISAN SUNGAI
Aliran sungai di bahagikan kepada 3 peringkat
:
a) Hulu (muda),
b) Tengah (dewasa)
c) Hilir
sungai
(tua)
Aliran sungai di kawasan tanah tinggi akan
menyebabkan proses hakisan alur
sungai secara penghausan, peruntuhan dan pelebaran secara giat berlaku
.
Terdapat pelbagai cara hakisan berlaku di dalam
satu
-
satu alur sungai.
Jenis hakisan merujuk
kepada pengkelasan hakisan alur sungai dan dapat di
bahagikan kepada
:
a)
Pendalaman alur 

b)
Pelebaran alur
c)
Pemanjangan alur
a)
Hakisan Menegak
(Pendalaman Alur)
Melibatkan kerja
-
kerja mengorek dasar alur sungai oleh air sungai yang bergerak
secara pusaran
b)
Hakisan Pelebaran Alur
Melibatkan penghakisan dan penghausan yang berlaku pada tebing alur sungai
Hakisan ini dikatana amat berkesan semasa banjir kerana sungai mempunyai
tenaga kinetik yang kuat untuk menghakis dan meruntuhkan tebingnya
c)
Hakisan
Pelebaran Alur
Melibatkan penghakisan dan penghausan yang berlaku pada tebing alur sungai
Hakisan ini amat berkesan semasa banjir kerana sungai mempunyai tenaga
kinetik yang kuat untuk menghakis dan meruntuhkan tebingnya
d)
Hakisan P
engunduran Alur
Melibatkan pemotongan pengkal alur ke arah hulu kerana adanya takat terjun
seperti jeram dan air terjun di pangkal alur tersebut 

CARA
-
CARA HAKISAN SUNGAI
Cara hakisan merujuk kepada mekanisme berlakunya proses hakisan seperti :
a) Hidraul
b) Lelasan
c) Lagaan
d) Larutan
a)
Hidraul
Tindakan hakisan yang dilakukan oleh kuasa air di dalam sungai tanpa
melibatkan bahan yang dibawanya
Kuasa air sungai ini wujud hasil hempasan air sungai dengan batuan.
b)
Lelasan
(Gesalan)
Merupakan proses penghausan yang
berlaku ke atas dan tebing dan dasar sungai
apabila bahan
-
bahan yang dibawa oleh a
ir sungai seperti pasir kelikir
,
batu
tongkol bergesar dengan tebing dan dasar alur sungai
c)
Lagaan
Merupakan proses perlanggaran antara bahan
-
bahan yang dibawa oleh air
sungai
dengan tebing dan dasar alur sungai.
Pelanggaran ini mewujudkan daya momentem 

FAKTOR
-
FAKTOR YANG MEMPENGARUHI HAKISAN SUNGAI
a)
Kecerunan
Dasar alur yang curam mempengaruhi halaju arus
.
Hakisan lelasan dan lagaan dan lagaan akan berlaku dengan
giat sekiranaya
halaju air adalah deras
.
b)
Isi Padu Air
Kuantiti air amat mempengaruhi proses larutan dan hidraulik
c)
Kuantiti Dan Kualiti Bahan
Faktor ini amat mempengaruhi kuasa pelanggaran dan lelasan
.
Kuasa pelanggaran dan lelasan adalah tinggi
sekiranya kuantiti bahan yang di
bawa oleh air sungai adalah banyak
.
d)
Geometri Alur
Merujuk kepada bentuk alur. Alur yang lurus akan mengalakkan proses hakisan
berlaku dengan giat berbanding dengan alur yang berliku
-
liku
.
e)
Geologi Dasar
Kadar hakisan akan
giat berlaku sekiranya tebing dan dasar sungai terdiri
daripada batuan lembut.
f)
Tumbuh
-
Tumbuhan
Hakis tebing agak sukar berlaku dikawasan tebing sungai yang ditumbuhi pokok
.
Hal ini kerana cengkaman akar pokok menyebabkan stuktur tebing adalah kukuh
.

PENGUKIRAN BENTUK MUKA BUMI KESAN TINDAKAN HAKISAN SUNGAI
a)
Air Terjun
Terbentuk apabila terdapat bahagian batuan keras pada aliran air
Menyebabkan air sungai terjun secara tiba
-
tiba.
Contoh seperti
Air Terjun Victoria
di
Afrika
dan
Air Terjun
Niagara
di
Amerika
Utara
Rajah 1: Air Terjun

b)
Jeram
Terbentuk apabila terdapat susunan batuan yang keras dan lembut secara
berselang
-
seli
Air mengalir akan menghakis batuan lembut.
Batuan keras akan menghalang pengaliran air sungai
Air sungai
meloncat dan mengalir dengan deras.
Ini dikenali sebagai
jeram berperingkat,

c)
Jurang
Hakisan menegak yang berterusan akan membentuk jurang.
Jurang yang semakin mendalam akan membentuk
kanyon
Rajah 3: Kanyon
d)
Tawanan Sungai
Berlaku di peringkat hulu sungai
Berlaku jika terdapat
perbezaan kadar hakisan mengundur ke hulu
di antara dua
sungai
Dua sungai itu mengalir bersebelahan dari legeh yang sama

Cawangan sungai utama akan menghakis tanih yang memisahkan sungai itu
dengan
cawangan sungai lain
Cawangan sungai lemah akan melencong masuk ke dalam sungai yang kuat
hakisannya.
e)
Lubuk Pusar
Juga dikenali sebagai
lubang sungai
Terbentuk apabila hakisan
geselan
atau
pusaran
air sungai berlaku di kawasan
yang tidak rata
f)
Lurah Bentuk ‘U’
Aliran sungai di peringkat tengah tidak begitu deras
Tindakan
hakisan melebar
lebih pesat daripada hakisan menegak
Lurah berbentuk ‘U’ terbentuk
g)
Susuh Bukit Berpanca
Cerun landai menyebabkan air sungai mengalir berliku
-
liku untuk me
ngelakkan
susuh
-
susuh bukit
Ini dikenali sebagai susuh bukit terpanca.
Bahagian hujung susuh bukit terpanca yang terhakis oleh tindakan hidrol
dikenali sebagai
tubir sungai

PEMENDAPAN SUNGAI
Konsep
Proses peme
n
dapan sungai akan mula berlaku
apabila proses pengangkutan sungai menjadi
perlahan akibat pertembungan arus sungai dengan arus laut di muara sungai dan
halangan
-
halangan di dasar laut. Faktor ini menyebabkan halaju air sungai menjadi perlahan
dan akan memendapkan bahan yang di bawa.
5.8
PENGUKIRAN BENTUK MUKA BUMI KESAN PEMENDAPAN SUNGAI
a)
Dataran Mendap
Tindakan sungai berkesan di peringkat hilir ialah
pemendapan
.
Ini meninggikan dasar sungai menyebabkan air sungai cetek
.
Air sungai mudah banjir pada musim hujan atau musim salji cair
.
Semasa banjir berlaku, bahan mendapan termendap di permukaan lembah lalu
membentuk
dataran mendap
.
Kawasan sebegini luas, rata dan
diliputi tanih aluvium. 

b)
Tasik Ladam
Liku sungai di peringkat hilir yang berbentuk hampir bulat membentuk
segenting
yang sempit
.
Apabila banjir berlaku, segenting terputus lalu
menghasilkan
liku terpenggal
.
Apabila pemendapan terus
berlaku, liku terpenggal terputus daripada aliran
sungai utama
.
Tasik ladam
terbentuk

c)
Delta
Apabila sungai mengalir sampai di kuala sungai atau muara sungai, bahan
muatan termendap
.
Kawasan aluvium kipas yang dikenali sebagai
delta
terbentuk.
Lima sebab pembentukan delta:
i.
Jumlah muatan sungai yang banyak
ii.
Pantai yang terlindung dan
mengalami kadar pasang surut yang rendah
iii.
Laut di kuala sungai mestilah cetek
iv.
Tidak terdapat arus kuat yang mengalir bersudut tepat dengan kuala sungai
.
v.
Tidak terdapat tasik
-
tasik besar di
sepanjang aliran sungai 

TNTI:MEMAHAMI KESAN HAKISAN AIR MENGALIR TERHADAP ALAM SEKITAR DAN EKONOMI

Hakisan Tanah: Tindakan Air Mengalir, Kesan Terhadap Alam Sekitar Dan Ekonomi

 

Pengenalan

Jika kita perhatikan keadaan bentuk muka bumi di sekeliling kita, sungguh indah dan menakjubkan. Keindahan ini pula berbeza-beza mengikut tempat, keadaan iklim, cuaca setempat dan juga keadaan bentuk muka bumi pada masa dan tempat yang berbeza. Pembentukan keadaan rupa bumi ini bergantung pada agen yang selalu bertindak mengikut satu kitaran. Yakni, angin, glasier dan air merupakan agen utama yang sentiasa mengubah bentuk muka bumi ini.
Keadaan rupa bumi di kawasan gersang misalnya, tindakan angin sangat berkesan, di kawasan kutub dan kawasan tanah tinggi yang bersalji pula bentuk muka bumi terukir hasil kegiatan pembekuan dan pencairan salji. Di negara kita sendiri yang mempunyai keadaan iklim yang panas dan lembap sepanjang tahun juga mempunyai kesan tersendiri terhadap keadaan bentuk muka bumi. Apa yang penting di sini ialah agen pembentukan bentuk muka bumi dan dalam konteks negara kita agen air merupakan agen yang paling berkesan.
Dalam kitaran air ini, semasa dalam proses kitaran semula air yang kembali pada kitarannya akan mengukir permukaan bumi menjadi bentuk yang baru. Kitaran air bermula dengan pembentukan wap air dari lautan, tasik, sungai dan permukaan bumi dan naik ke udara membentuk awan akibat bahang matahari. Apabila awan terbentuk, pemeluapan akan terjadi dan terjadilah hujan yang jatuh semula ke bumi dan mengalir ke sungai, menyerap dalam bumi dan kembali semula ke laut untuk kitaran yang seterusnya.
Semasa hujan mula turun dan menimpa bumi, proses pengukiran permukaan bumi sudah bermula terutama sekali kawasan yang terdedah yang tidak mempunyai tumbuhan permukaan dan hasil yang ditinggalkan akan membentuk rupa bumi yang baru yang mungkin berguna kepada manusia atau sebaliknya.

Definisi Hakisan

Hakisan difahami sebagai pemusnahan muka bumi oleh agen yang sekaligus mengangkut bahan yang telah termusnah. Yakni hakisan oleh agen air didefinisikan sebagai erosi atau hakisan air (Ibrahim Komoo, 1987: 33). Walau bagaimanapun, dalam proses hakisan ia melibatkan pemusnahan dan pengangkutan sama ada oleh hakisan air hujan, aliran air sungai atau aktiviti hakisan air bawah tanah. Menurut Cummings (1978), perkataan Erosi (Erosion) berasal daripada bahasa latin eridore; sentiasa bertindak (to gnaw) melonggar dan mengeluarkan bahan-bahan permukaan tanah.
Lantaran itu, hakisan boleh difahami sebagai proses pemusnahan dan pembentukan bentuk muka bumi di kawasan lain yang disebabkan oleh tindakan air mengalir yang bermula dari air hujan yang menimpa permukaan bumi sehinggalah terjadi pembentukan air mengalir di atas permukaan bumi termasuk aliran sungai.

Proses Hakisan Tanah Oleh Air Mengalir

Menurut Cummings (1998) tarikan graviti membantu dalam sistem hakisan melalui daya tarikan ke atas air hujan atau air mengalir melonggarkan butiran tanah dan membawa ke tempat lain. Hujan umpamanya, pada kebiasaan mempunyai 2 diameter hingga 5 milimeter apabila jatuh ke permukaan bumi yang terdedah akan menyebabkan permukaan bumi akan mengalami hakisan melalui kesan air hujan yang menimpa tadi.
 titisan air hujan

Dalam rajah 1 di atas menunjukkan air hujan yang jatuh menimpa permukaan bumi dalam kelajuan yang tinggi. Semakin besar butiran air hujan, semakin laju ia jatuh. Semakin besar luas permukaan yang ditimpa. Sebagai contoh, jika hujan rebut boleh menghasilkan butiran hujan bersaiz 5 milimeter menimpa 50 milimeter permukaan bumi maka setiap meter persegi permukaan bumi akan ditimpa sebanyak 10,000.5g setiap butiran hujan pada kelajuan 30 km perjam. Apabila air hujan menimpa tanah yang terdedah, tenaga tadi akan dipindahkan terus pada tanah. Tenaga ini akan memecahkan butiran tanah yang longgar dan tercerai sehingga 150 milimeter dari titik hentaman.
Proses hakisan tadi tidak akan berhenti begitu sahaja. Sekiranya hujan yang turun di sesuatu kawasan dalam jangka masa yang lama dan kebetulan kawasan berkenaan merupakan kawasan yang tidak mempunyai tumbuhan maka kejadian banjir kilat atau air larian permukaan akan terjadi. Kejadian seumpama ini berlaku apabila permukaan bumi tidak mempunyai kemampuan untuk menyerap air yakni permukaan bumi telah menjadi tepu meenyebabkan air bertakung di atas permukaan yang akan menyebabkan permulaan aliran air permukaan atau banjir kilat.
Kejadian banjir kilat juga disebabkan oleh kesan timpaan air hujan yang menanggalkan butiran tanah yang longgar dan menutup rekahan-rekahan permukaan bumi. Sekiranya permukaan bumi adalah datar maka air akan mengalir perlahan dan melonggarkan butiran tanah atau melontarkannya ke atas akibat daripada timpaan tadi. Walau bagaimanapun, sekiranya keadaan bentuk muka bumi di kawasan berkenaan adalah curam, tarikan graviti akan menyebabkan air mengalir dengan laju menuruni bukit. Air tadi akan mengalir melalui alur kecil dan permukaan tanah yang rendah yang akhirnya membentuk alur yang lebih besar di permukaan bumi. Kelajuan
air yang tinggi akan meningkatkan daya potensi air mengalir tadi menghakis permukaan bumi melalui proses cakaran dan ragutan permukaan. Semakin banyak alur maka semakin tinggilah kelajuan air mengalir dan semakin curam tebing bukit maka semakin laju air mengalir.
Dalam proses aliran air permukaan tadi bermula dari titisan air hujan yang menimpa permukaan bumi sehinggalah air mengalir ke sungai proses hakisan melalui ragutan akan berlaku. Air yang mengalir melalui permukaan bumi mempunyai potensi menghakis bahan-bahan yang terdapat pada permukaan. Semakin laju air maka potensi menghakis adalah lebih tinggi. Walau bagaimanapun, potensi aktiviti hakisan adalah berbeza mengikut jenis permukaan tanah. Tanah liat lebih mudah terhakis oleh pergerakan air sekitar 800 milimeter persaat atau lebih manakala pasir halus akan terhakis bermula dari milimeter persaat. Walau bagaimanapun, peningkatan kelajuan akan meningkatkan potensi hakisan sebanyak 16 kali. Sehubungan dengan itu, aliran air akan mengangkut butiran tanah yang longgar dan semakin halus butiran lebih mudah diangkut dan proses pengangkutan ini akan meningkat dengan 32 kali.
Dalam proses hakisan akan berlaku proses pengangkutan hasil daripada hakisan yang telah dinyatakan di atas tetapi dalam masa yang sama proses pengangkutan akan berlaku dengan membawa butiran tanah yang longgar dari kawasan yang asal ke kawasan lain yang lebih rendah. Gambaran berkenaan ditunjukkan dalam Rajah 2 di bawah.
Dalam rajah ini, hakisan terjadi di kawasan permukaan bumi yang terdedah kepada air hujan dan dan sebahagian daripada butiran tanah akan terhakis. Butiran ini pula akan dipindahkan ke kawasan lain oleh tindakan air mengalir melalui proses pengangkutan. Dalam rajah di atas, pembahagian tindakan ragutan dan pengangkutan adalah dalam zon yang sama manakala kawasan permukaan bumi yang datar dan lebih rendah lebih kepada ruang zon pemendapan. Hakisan yang dibincangkan di atas akan menghasilkan pelbagai rupa bumi di permukaan yang terdedah kepada air hujan dan air mengalir.

Jenis-jenis Hakisan Tanah

Proses hakisan mempunyai kesan akibatnya. Proses hakisan pada kebiasaannya akan menyebabkan kehilangan bahan fizikal, mengurangkan kedalaman akar tumbuhan, mengurangkan tanah subur untuk kegunaan tumbuhan dan pengurangan nutrien serta bahan argonik. Selain daripada itu, ia juga menyebabkan pengurangan populasi tumbuhan sekaligus mengurangkan kitaran argonik. Kesan buruk yang tidak menyenangkan hasil hakisan tadi dialihkan ke kawasan tanah rendah yang akan menyebabkan dasar sungai menjadi cetek dan kadang kala juga merosakkan harta benda seperti jalan raya, pelabuhan dan juga empangan (Cummings,1998) Dalam pada itu, proses hakisan ini terdiri daripada beberapa jenis seperti yang berikut: –
1] Hakisan hujan.
Hentaman air hujan biasanya sangat berkesan di kawasan tanah lapang yang mana pokok atau tumbuhan asal telah ditebang dan permukaan bumi terdedah pada sinaran matahari dan juga air hujan. Walau bagaimanapun, kesan hakisan air hujan ini tidak jelas di kawasan yang tertutup oleh rimbunan tumbuhan. Apa yang nyata, pada masa ini sebahagian daripada permukaan bumi telah diusahakan untuk tujuan tertentu sama ada pertanian, perlombongan, penempatan dan sebagainya menyebabkan permukaan bumi terdedah pada hakisan air hujan dan dalam tempoh jangka panjang menyebabkan sesuatu kawasan akan menjadi gondol. Menurut kajian yang dibuat menunjukkan hujan lebat boleh menyebabkan hakisan, hujan tadi memindahkan tanah sehingga mencapai 100 tan untuk setiap ekar (Ibrahim Komoo,1987: 36)
Bahan yang berbutir halus yang berada di permukaan bumi biasanya dengan mudah sahaja dipindahkan oleh air hujan ke kawasan yang lebih rendah melalui proses hanyutan. Pada kebiasaannya, air hujan yang jatuh akan membentuk satu lapisan nipis air berlumpur dan dapat menghakis dengan sama rata seluruh permukaan cerun yang kebiasaannya dikenali sebagai hanyutan cerun. Semasa air hujan tadi mengalir ke kawasan yang lebih rendah ia akan mengalir melalui alur tertentu yang seterusnya akan menghakis alur berkenaan melalui proses hakisan alur dan menghasilkan fenomena baru hasil daripada fenomena hakisan air mengalir di mana bongkah yang kuat bertindak seakan-akan sebuah payung sementara.
2] Hakisan Sungai
Aliran sungai yang mengalir sebenarnya bermula dari air hujan yang turun di kawasan tanah tinggi yang kemudiannya ke dalam alur-alur kecil. Air tadi akan terus mengalir sambil menghakis serta mengangkut bahan yang telah dihakis kemudian masuk ke dalam alur yang lebih besar seterusnya membentuk aliran sungai.
Umumnya, sungai mempunyai 2 fungsi iaitu pertama sebagai sistem pengairan dan kedua bertanggungjawab terhadap semua aktiviti permukaan bumi sama ada dengan cara melarut atau menghakis di kawasan sungai yang mengalir. Proses hakisan sungai ini banyak bergantung pada kuantiti air, halaju dan bahan yang diangkutnya. Dalam hal negara kita dan negara – negara tropika yang lain kita dapati kuantiti air sungai akan bertambah dengan bertambah panjang sebatang sungai yang berkenaan. Ini bermakna pertambahan kuantiti air sungai akan menambahkan kuasa hakisan air. Dalam masa yang sama air mengalir akan mengangkut bersama bahan yang terhakis sama ada dalam bentuk larutan atau puing yang dihanyutkan atau diseret di dasar sungai.
Bahan yang diangkut tadi dikenali sebagai muatan yang mempunyai fungsi yang sangat besar sebagai agen hakisan dasar sungai melalui lagaan, lelasan yang mana puing tadi bertindak sebagai bahan pemotong terhadap halangan yang terdapat dalam sungai berkenaan. Dalam proses hakisan sungai tadi, hakisan sungai ini boleh dibahagikan kepada 6 jenis hakisan iaitu pelarutan, pelonggaran, tindakan hidraulik, kikisan, hentaman dan lelasan.
Bahan bumi yang telah mengalami hakisan tadi dipindahkan ke hilir sungai oleh aliran sungai yang berlaku dengan berbagai-bagai cara. Bahan yang boleh larut akan dipindah dalam bentuk larutan. Bahan yang berbutir halus akan dipindahkan secara ampaian. Manakala batu-batu kecil dipindahkan melalui proses golekan dan seretan dan kemampuan memindahkan bahan ini bergantung pada kuantiti air yang terdapat dalam sungai. Semakin banyak kuantiti air maka semakin tinggi keupayaan aliran sungai tadi membawa dan memindahkan bahan – bahan yang dihakis.
Semasa aliran sungai tadi membawa bahan-bahan yang terhakis ia juga akan memendapkan sebahagian daripada muatan yang di bawah di sepanjang dasar sungai mengikut keadaan atau apabila tenaga mula berkurangan. Bahan yang berat seperti batu kelikir, pasir dan kelodak dan akhirnya lumpur. Walau bagaimanapun, proses pemendapan di peringkat muda dan dewasa adalah bersifat sementara kerana apabila tenaga dan kuantiti air bertambah bahan mendapan ini akan dipindahkan ke kawasan hilir sungai. Pemendapan semakin pesat apabila kecerunan sungai semakin kurang dan sungai mula berliku-liku. Di samping tenaga sungai yang berkurangan, air masin dari lautan juga berupaya mengentalkan butiran lempung atau lumpur dan menjadikannya butiran yang lebih besar. Butiran yang besar akan lebih mudah termendap dan segera membantu pembentukan delta (Ibrahim Komoo,1987:43).
3] Hakisan Air Bawah Tanah
Dalam proses hakisan tanah, hakisan bukan sekadar berlaku di atas permukaan bumi tetapi juga berlaku di dalam bumi khususnya disebabkan oleh aktiviti aliran air bawah tanah terutama sekali di kawasan batu kapur. Walau bagaimanapun, proses ini sangat lambat berbanding dengan hakisan permukaan kerana penyerapan air ke dalam bumi bergantung pada sifat ketelapan dan keporosan batu-batan termasuk rekahan batuan. Air bawah tanah bergerak keluar di anak sungai atau kawasan kaki bukit sebagai mata air dan sebahagian pula bergerak di sepanjang akuifer yang bergerak melalui lohong dan sungai bawah tanah. Menurut Ibrahim Komoo lagi hakisan bawah tanah ini lebih aktif pada kawasan batuan yang mudah terlarut khususnya di kawasan batu kapur. Pergerakan air bawah tanah di antara rekahan mampu melarutkan dinding rekahan dan mengangkut hasilnya ke tempat lain dan lama kelamaan semakin besar akhirnya membentuk gua dan sungai bawah tanah.

Masalah Dan Kesan Hakisan Tanah Oleh Tindakan Air Terhadap Alam Sekitar Dan Ekonomi

Tidak dapat dinafikan bahawa hakisan tindakan air mengalir membawa kesan terhadap alam sekitar dan ekonomi negara. Dalam bidang pertanian, mengikut satu kajian yang dibuat di Amerika Syarikat pada tahun 1970an dianggarkan 4 juta tan tanah hilang akibat daripada proses hakisan, pengangkutan dan pemendapan setiap tahun. Di negara kita, kesan seumpamanya memang tidak dapat dielakkan yang telah menyebabkan banyak masalah dan kesan terhadap alam sekitar. Kesan hakisan dapat disenaraikan seperti berikut:-
1] Kekurangan Tanah Subur
Dalam bidang pertanian, hakisan merugikan petani kerana ia menghakis lapisan atas tanah yang subur untuk tujuan pertanian yang mana lapisan bawah tanah subur tadi adalah kurang subur untuk ditanam. Kesan yang dapat dilihat sekiranya tanah subur terhakis ialah tanaman kurang subur dan kurang menghasilkan buah dan kesan ini mungkin memberikan impak terhadap pengeluaran bekalan makanan negara dan dunia amnya. Contoh paling sesuai ialah kawasan sawah padi yang terhakis akibat daripada aliran air yang membawa keluar lapisan tanah yang subur ke dalam terusan atau ruang permukaan yang tidak diusahakan. Ini akan merugikan petani kerana kesuburan tanah yang telah berkurangan di atas sawah seperti yang ditunjukkan di dalam Gambar 1.
2] Kejadian Banjir Kilat Yang Merugikan
Hakisan juga sering menyebabkan kejadian banjir kilat di kawasan tanah rendah terutama sekali kawasan yang terdedah pada hakisan. Banjir kilat bukan sekadar terjadi di kawasan tanah lapang di kawasan pedalaman tetapi juga terjadi di Bandar-bandar besar yang berhampiran dengan sungai. Kejadian banjir sering berlaku akibat daripada dasar sungai yang cetek menyebabkan air melimpah keluar.
Kejadian dasar sungai menjadi cetek adalah disebabkan oleh aktiviti hakisan sungai di kawasan hulu atau kawasan pedalaman yang mana terdapat permukaan bumi yang terdedah pada air hujan. Kawasan ini biasanya kawasan yang diterokai oleh aktiviti pembalakan dan aktiviti pertanian pindah.
Banjir kilat bukan sekadar merugikan kerajaan kerana penyelenggaraan empangan yang semakin cetek tetapi juga dasar sungai yang cetek atau pembinaan benteng tetapi juga merugikan para petani kerana kehilangan lapisan permukaan tanah yang subur untuk tujuan pertanian. Dalam pada itu, kejadian hakisan di kawasan kaki bukit juga merugikan negara kerana kesannya seperti tanah runtuh selalu merosakkan jalan raya yang bukan sekadar memerlukan kos penyelenggaraan tetapi juga menghentikan aktiviti ekonomi kerana jalan perhubungan yang terganggu. Sebagai contoh, kejadian tanah runtuh di sepanjang jalan ke Genting Highlands dan Cameroon Highlands yang merugikan petani dan pengusaha hotel kerana aktiviti ekonomi terjejas apabila berlaku kejadian tanah runtuh. Jika dilihat dari sudut alam sekitar pula, kejadian hakisan memang banyak matangkan masalah seperti berikut:-

3] Tanah Runtuh Yang Membahayakan

Kawasan kaki bukit biasanya sering terjadi kejadian tanah runtuh sehingga melibatkan banyak kesan buruk terhadap alam sekitar. Ini dapat dilihat jika berlaku kejadian tanah runtuh kawasan tadahan hujan ia akan menyebabkan pengangkutan bahan hakisan ke kawasan empangan dan kawasan tadahan akan terjejas akibat daripada aktiviti hakisan. Dalam kes tertentu, tanah runtuh bukan sekadar mencemarkan sungai tetapi juga akan menyebabkan kehilangan nyawa dan juga kepupusan hutan.
Dalam Gambar 2 di atas, kejadian tanah runtuh seperti ini sangat merugikan kerana kerosakan permukaan fizikal yang mungkin boleh dieksploitasi untuk tujuan pelancongan. Walau bagaimanapun, tidak semua kesan hakisan ini tidak memberi faedah kepada ekonomi negara kerana dalam hal tertentu khususnya di kawasan bukit batu kapur kesan hakisan di kawasan berkenaan boleh dieksploitasi untuk tujuan pelancongan. Ini disebabkan proses hakisan di kawasan ini meninggalkan formasi istimewa seperti gua, stalaktit dan stalagmit seperti Gua Gomantong di Sabah dan Gua Mulu di Sarawak.

4] Pengurangan Lapisan Tanah Subur

Proses hakisan bukan sekadar merosakkan permukaan bumi yang terdedah tetapi sekaligus mengangkut lapisan tanah yang kaya dengan nutrien dan humus yang sangat berguna kepada aktiviti pertanian. Pada kebiasaannya, tanah subur ini akan dipindahkan ke kawasan yang lebih rendah dan ditimbunkan sebagai delta tetapi dalam hal tertentu tanah subur ini akan terus ke laut dan hilang yang secara langsung tidak memberikan faedah kepada aktiviti pertanian.

5] Dasar Sungai Dan Empangan Menjadi Cetek

Hakisan akibat daripada aliran air yang mengangkut bersama bahan peroi yang dihakis di kawasan tanah tinggi akan dibawa bersama dan dimendapkan di sepanjang sungai. Sekiranya aktiviti hakisan yang pesat di bahagian hulu sungai berkenaan lama kelamaan dasar sungai dan empangan akan menjadi cetek yang boleh menyebabkan banjir. Jadi hal ini sangat merugikan kerana dasar sungai dan empangan perlu diperdalamkan untuk mengelakkan sungai menjadi kering pada musim panas dan banjir pada musim tengkujuh.

Kesimpulan

Agen-agen hakisan seperti air, angin dan glasier sangat efektif mengukir dan mengubah lanskap sesuatu kawasan. Dalam pada itu, air sangat berkesan dalam pembentukan bentuk muka bumi di kawasan tropika yang bukan sekadar memberikan kebaikan dan juga keburukan kepada alam sekitar dan ekonomi tetapi proses ini harus berterusan untuk mengimbangi keadaan alam sekitar yang “parah” hasil kegiatan manusia yang sentiasa berusaha meningkatkan produktiviti dan juga keuntungan ekonomi. Proses hakisan ini penting kerana walaupun ia menyebabkan masalah tetapi proses ini perlu untuk menggantikan tanah yang kehilangan nutrien khususnya di kawasan tanah rendah seperti dataran yang menjadi tumpuan utama aktiviti pertanian. Kesedaran terhadap tindakan air mengalir juga telah memberikan rumusan baru terhadap kesedaran dalam pengawalan hakisan tindakan air mengalir. Di negara kita, apa yang kita lihat di kawasan tanah tinggi, kaki bukit, tebing tinggi di sepanjang jalan raya dan lebuh raya telah diteres dan juga ditanam dengan rumput semata-mata mengurangkan kadar hakisan. Pembinaan empangan telah berjaya menahan arus sungai daripada menghakis tebing sungai, kawalan kerajaan terhadap aktiviti pembalakan dan kempen bumi hijau telah berjaya mengurangkan kadar hakisan.

TNTI;MEMAHAMI HAKISAN GALIR DAN HAKISAN GALUR

  Perbezaan proses hakisan galir dengan hakisan galur.
Terdapat beberapa perbezaan di antara proses hakisan galir dan hakisan galur yang dapat dijelaskan seperti dalam jadual di bawah :

Hakisan galir
Hakisan galur
*               Galir adalah merujuk alur-alur air yang kekal,bertebing curam dan berisi air semasa hujan lebat.
*       Galur ialah satu unit alur yang paling kecil terbentuk di atas permukaan cerun dan ia bersifat sementara.
*               Alur –alur ini lebih besar daripada gegalur dan biasanya kekal lebih lama.
*       Galur terbentuk akibat hujan yang lebat tetapi tidak kekal lama dan akan terhapus selepas hujan yang berikutnya.
*               Hakisan di dalam alur adalah merujuk kepada hakisan sungai dan percantuman alur-alur di dalam suatu kawasan itu akan membentuk satu sistem sungai.
*       Hakisan terhasil daripada baki air yang tertinggal di permukaan setelah ditolak dengan yang tersejat ke udara,yang meresap ke dalam bumi dan juga yang digunakan oleh tumbuhan selepas kerpasan (hujan)berlaku
*               Melalui alur-alur inilah air akan mengalir daripada kawasan yang tinggi (hulu) menghala ke kawasan rendah (hilir).
*       Aliran air akan  menuruni cerun-cerun menuju ke kawasan yang lebih rendah kemudian dimendapkan.
*               Semasa air mengalir,tebing dan dasar alur-alur tersebut akan mengalami penghausan,peruntuhan,pelebaran,pendalaman akibat proses hakisan air sungai ke atasnya.
*       Air yang bertakung di permukaan cerun bertindak sebagai penghakis,penghaus,memusnahkan partikel-partikel tanah.

RAMALAN GEO U2 2023 SIRI 4