Selasa, Oktober 30, 2018

TNTI:MEMAHAMI LAPISAN TASIK ATAU DANAU


Danau merupakan salah satu contoh dari perairan tergenang yang memiliki aliran yang sangat kecil atau bisa di sebut tidak memiliki arus. Sebagian besar danau terbentu akibat bencana alam pada zaman-zaman es atau masa-masa aktivitas tektonik atau vulkanik yang sangat intensif dan hanya terjadi pada tempat tertentu saja di daratan, maka penyebarannya tidak merata, walaupun terdapat danau buatan yang sengaja di buat oleh manusia untuk kepentingan tertentu.


Fungsi Danau
          Reservoir: penampung air untuk irigasi, bahan baku air minum, industri
          PLTA: pembangkit listrik tenaga air/energi
          Perikanan: budidaya ikan Karamba Jaring Apung/floating net cage (KJA/FNC)
          Pariwisata
          Olahraga Air


Macam-macam Danau
Berdasarkan pola peredaran air danau dibagi menjadi 6 macam yaitu, :
  1. Danau dimiktik : terjadi peredaran air secara menyeluruh dalam dua musim setiap tahunnya
  2. Danau monomiktik dingin : suhu air tidak pernah melebihi 4o C (di wilayah kutub); pergolakan terjadi di musim panas
  3. Danau monomiktik panas : suhu air tidak pernah kurang dari 4o C (di wilayah sub-tropik); pergolakan terjadi di musim dingin
  4. Danau polimitik : Air beredar terus menerus (kurang lebih). Bila ada periode stagnasi air, periode ini sangat pendek. (di wilayah tropik yang letaknya tinggi di atas permukaan air laut)
  5. Danau oligomiktik : percampuran air jarang atau lambat terjadi (suhu stabil) sebagaimana didapatkan di banyak danau tropik
  6. Danau meromiktik : terdapat pelapisan (stratifikasi) air permanen, pada umumnya sebagai akibat perbedaan-perbedaan kimia antara air hipolimnion dengan air epilimnion.
Klasifikasi Danau
Terdapat 3 kategori danau :
  1. Seri-seri oligotrofik- eutrofik (danau-danau berair jernih berdasarkan produktivitasnya
  2. Tipe-tipe danau khusus
           3.       Danau-danau buatan

Keterangan:
      1.       Seri-seri oligotrofik- eutrofik
Diklasifikasikan berdasarkan produktivitas primer.
Ciri khas danau oligotropik:
          Dalamnya air
          Hipolimnion lebih tebal dari epilimnion
          Rendahnya produktivitas primer

        2.       Tipe-tipe Danau Khusus
          Danau-danau distrofik : danau-danau berair coklat, danau-danau yang mengandung asam humat dan danau-danau paya.
          Danau-danau purba yang dalam dengan fauna endemik. Contoh : Danau Baikal di Rusia
     Danau-danau gurun berair asin : terdapat di wilayah-wilayah beriklim kering dimana evaporasi melebihi curah hujan, sehingga terjadi pemekatan garam
      Danau-danau berair sadah : terdapat di drainasi-drainasi gunung berapi di wilayah-wilayah beriklim kering. Contoh: Pyramid lake di Nevada, Amerika Serikat
     Danau-danau vulkanik : danau ber-pH rendah atau berair sadah yang terdapat di wilayah gunung berapi aktif ; kondisi kimia: ekstrim, biota : terbatas. Contoh : beberapa danau di Jepang dan Filipina
   Danau-danau berstratifikasi kimia : danau-danau meromitik (sebagian tercampur) menunjukkan stratifikasi yang permanen akibat masuknya air asin atau akibat dibebaskannya garam-garam dari sedimen
       Danau-danau kutub : suhu permukaan selalu dibawah 4oc atau hanya sedikit diatasnya dalam periode pendek di musim panas dimana danau terbebas dari es, memungkinkan terjadinya peredaran air. Dalam periode ini plankton tumbuh cepat.

         3.       Danau Buatan Manusia
          Danau buatan manusia (man made lake/artificial lake), dibuat oleh manusia dengan cara membendung/dam suatu sungai. 
          Danau buatan/waduk/reservoir: tiga waduk di sepanjang S. Citarum (Saguling, Cirata, dan Ir. H. Djuanda/Jatiluhur)


Suksesi Danau
Dari waktu ke waktu perubahan selalu terjadi, seiring berkebangnya teknologi yang menguntukkan bagi pembangunan dalam suatu wilayah. Semua itu baik langsung atau tidak langsung juga berpengaruh terhadap perubahan di alam sekitar, salah satu contohnya adalah perubahan yang terjadi pada periran.
Suksesi adalah perubahan status tropik suatu danau dari kandungan unsur rendah (oligotrof) ke kandungan unsur hara tinggi/eutrof bahkan sampai unsur hara sangat tinggi/hipertrof
Urutan peningkatan unsur hara : Oligotrof→ Mesotrof → Eutrof → Hipertrof
Proses penyuburan perairan suatu danau disebut eutrofikasi/enrichment
Cepat/lambatnya suksesi tergantung aktivitas manusia di daerah hulu danau/waduk tersebut


Zonasi danau
Danau merupakan salah satu contoh perairan tergenang, dimana dana memiliki kriteria kedalam tertentu untuk bisa di sebut Danau. Karena kedalam tersebut maka di perairan danau terdapat suatu Zonasi danau.
Zonasi danau/waduk



 1.     Zona fotik: merupakan zona fotosintesis, dimana cahaya yng masuk cukup untuk proses tsb. Zona ini merupakan surga bagi organisme berfilamen, terutama fitoplankton dan tumbuhan lainnya. Zona ini terdiri dari zona litoral, zona eufotik dan zona limnetik.
2.   Zona afotik:  Merupakan zona yang minim penetrasi cahaya, sehingga sering disebut zona gelap atau profundal.
3.   Zona kompensasi: Merupakan batas antara zona fotik dan afotik. Di daerah ini itensitas cahaya yang tersisa hanya 1%.
4.   Zona Littorial: merupakan zona dimana dari tepi hingga ke dalaman dimana tumbuhan berakar tidak dapat tumbuh. Organisme yang hidup di dalamnya adalah katak, serangga, dan Hydrilla
5.   Zona Pelagic/Limnetik: merupakan zona terbuka setelah zona littorial hingga kedalaman yang masih terkena cahaya matahari. Di zona ini banyak didominasi oleh zooplankton dan nekton.
6.   Zona Profundal: merupakan semua badan air dengan kedalaman dimana gelombang cahaya untuk fotosintesis tidak dapat menembus lagi. Organisme yang hidup di dalamnya adalah dekomposer.
7.   Daerah bentik: Daerah ini merupakan daerah dasar danau tempat terdapatnya bentos dan sisa-sisa organisme mati.

1.       Epilimnion. Lapisan air paling atas, lebih panas dan kurang padat.
2.       Hypolimnion. Lapisan di bawah epilimnion, lebih dingin dan padat.
3.       Metalimnion. Batas antara Epilimnion dan hipolimnion, sering disebut daerah termoklin.

RAMALAN GEO SEM 2 SIRI 3 2024