Danau merupakan salah satu contoh dari perairan tergenang
yang memiliki aliran yang sangat kecil atau bisa di sebut tidak memiliki arus.
Sebagian besar danau terbentu akibat bencana alam pada
zaman-zaman es atau masa-masa aktivitas tektonik atau vulkanik yang sangat
intensif dan hanya terjadi pada tempat tertentu saja di daratan, maka
penyebarannya tidak merata, walaupun terdapat danau buatan yang sengaja
di buat oleh manusia untuk kepentingan tertentu.
Fungsi Danau
•
Reservoir:
penampung air untuk irigasi, bahan baku air minum, industri
•
PLTA:
pembangkit listrik tenaga air/energi
•
Perikanan:
budidaya ikan Karamba Jaring Apung/floating net cage (KJA/FNC)
•
Pariwisata
•
Olahraga
Air
Macam-macam Danau
Berdasarkan pola peredaran air
danau dibagi menjadi 6 macam yaitu, :
- Danau dimiktik : terjadi peredaran air secara menyeluruh dalam dua musim setiap tahunnya
- Danau monomiktik dingin : suhu air tidak pernah melebihi 4o C (di wilayah kutub); pergolakan terjadi di musim panas
- Danau monomiktik panas : suhu air tidak pernah kurang dari 4o C (di wilayah sub-tropik); pergolakan terjadi di musim dingin
- Danau polimitik : Air beredar terus menerus (kurang lebih). Bila ada periode stagnasi air, periode ini sangat pendek. (di wilayah tropik yang letaknya tinggi di atas permukaan air laut)
- Danau oligomiktik : percampuran air jarang atau lambat terjadi (suhu stabil) sebagaimana didapatkan di banyak danau tropik
- Danau meromiktik : terdapat pelapisan (stratifikasi) air permanen, pada umumnya sebagai akibat perbedaan-perbedaan kimia antara air hipolimnion dengan air epilimnion.
Klasifikasi Danau
Terdapat 3 kategori danau :
- Seri-seri oligotrofik- eutrofik (danau-danau berair jernih berdasarkan produktivitasnya
- Tipe-tipe danau khusus
3.
Danau-danau
buatan
Keterangan:
1.
Seri-seri
oligotrofik- eutrofik
Diklasifikasikan berdasarkan produktivitas
primer.
Ciri khas danau oligotropik:
•
Dalamnya
air
•
Hipolimnion
lebih tebal dari epilimnion
•
Rendahnya
produktivitas primer
2.
Tipe-tipe Danau Khusus
•
Danau-danau distrofik : danau-danau berair coklat, danau-danau yang mengandung asam humat dan
danau-danau paya.
•
Danau-danau purba yang dalam dengan fauna endemik. Contoh : Danau Baikal di Rusia
• Danau-danau gurun berair asin : terdapat di wilayah-wilayah beriklim kering
dimana evaporasi melebihi curah hujan, sehingga terjadi pemekatan garam
• Danau-danau berair sadah : terdapat di drainasi-drainasi gunung berapi di wilayah-wilayah
beriklim kering. Contoh: Pyramid lake di Nevada, Amerika Serikat
• Danau-danau vulkanik : danau ber-pH rendah atau berair sadah yang terdapat di wilayah gunung
berapi aktif ; kondisi kimia: ekstrim, biota : terbatas. Contoh : beberapa
danau di Jepang dan Filipina
• Danau-danau berstratifikasi kimia : danau-danau meromitik (sebagian tercampur)
menunjukkan stratifikasi yang permanen akibat masuknya air asin atau akibat
dibebaskannya garam-garam dari sedimen
• Danau-danau kutub : suhu permukaan selalu dibawah 4oc atau hanya sedikit
diatasnya dalam periode pendek di musim panas dimana danau terbebas dari es,
memungkinkan terjadinya peredaran air. Dalam periode ini plankton tumbuh cepat.
3.
Danau
Buatan Manusia
•
Danau
buatan manusia (man made lake/artificial lake), dibuat oleh
manusia dengan cara membendung/dam suatu sungai.
•
Danau
buatan/waduk/reservoir: tiga waduk di sepanjang S. Citarum (Saguling, Cirata,
dan Ir. H. Djuanda/Jatiluhur)
Suksesi Danau
Dari
waktu ke waktu perubahan selalu terjadi, seiring berkebangnya teknologi yang menguntukkan
bagi pembangunan dalam suatu wilayah. Semua itu baik langsung atau tidak langsung
juga berpengaruh terhadap perubahan di alam sekitar, salah satu contohnya
adalah perubahan yang terjadi pada periran.
Suksesi adalah perubahan status tropik suatu danau dari kandungan
unsur rendah (oligotrof) ke kandungan unsur hara tinggi/eutrof bahkan sampai
unsur hara sangat tinggi/hipertrof
Urutan
peningkatan unsur hara : Oligotrof→
Mesotrof → Eutrof → Hipertrof
Proses penyuburan perairan suatu danau disebut eutrofikasi/enrichment
Cepat/lambatnya suksesi tergantung aktivitas manusia di daerah hulu
danau/waduk tersebut
Zonasi danau
Danau
merupakan salah satu contoh perairan tergenang, dimana dana memiliki kriteria
kedalam tertentu untuk bisa di sebut Danau. Karena kedalam tersebut maka di
perairan danau terdapat suatu Zonasi danau.
Zonasi danau/waduk1. Zona fotik: merupakan zona fotosintesis, dimana cahaya yng masuk cukup untuk proses tsb. Zona ini merupakan surga bagi organisme berfilamen, terutama fitoplankton dan tumbuhan lainnya. Zona ini terdiri dari zona litoral, zona eufotik dan zona limnetik.
2.
Zona afotik: Merupakan zona yang minim penetrasi cahaya,
sehingga sering disebut zona gelap atau profundal.
3.
Zona kompensasi: Merupakan batas antara zona fotik dan afotik. Di daerah
ini itensitas cahaya yang tersisa hanya 1%.
4. Zona Littorial: merupakan zona dimana dari tepi hingga ke dalaman dimana
tumbuhan berakar tidak dapat tumbuh. Organisme yang hidup di dalamnya adalah
katak, serangga, dan Hydrilla
5.
Zona Pelagic/Limnetik: merupakan zona terbuka
setelah zona littorial hingga kedalaman yang masih terkena cahaya matahari. Di
zona ini banyak didominasi oleh zooplankton dan nekton.
6. Zona Profundal: merupakan semua badan air dengan kedalaman dimana
gelombang cahaya untuk fotosintesis tidak dapat menembus lagi. Organisme yang
hidup di dalamnya adalah dekomposer.
7.
Daerah bentik: Daerah ini merupakan daerah dasar
danau tempat terdapatnya bentos dan sisa-sisa organisme mati.
1. Epilimnion. Lapisan air paling atas, lebih panas dan kurang padat.
2.
Hypolimnion. Lapisan di bawah epilimnion, lebih dingin dan padat.
3.
Metalimnion. Batas antara Epilimnion dan hipolimnion, sering
disebut daerah termoklin.