10. Baatara Gorge Falls, Lebanon
Gua itu sendiri dikenal dengan naman Cave of The Three Bridges. Tiga buah jembatan yang terbuat secara natural dimana jembatan ini menyediakan pemandangan indah berupa Gunung Lebanon. Air terjun ini ditemukan oleh seorang bio-speleologist dari Perancis bernama Henri Coiffait pada tahun 1952.
9. Dettifoss, Islandia
Air Terjun Dettifoss adalah air terjun indah dimana para wisatawan rela menghabiskan waktu berjam-jam untuk memandangi air. Air Terjun Dettifoss berlokasi di dalam Vatnajokull National Park. Air datang dari Vatnajokull Gletser berwarna putih-abu-abu. Air yang jatuh dari Dettifoss sangatlah deras, menghasilkan cipratan air yang bisa terasa di beberapa meter.
8. Tugela Falls, Afrika Selatan
Jika diiukur dari tingginya yang mencapai 948 meter, air terjun ini termasuk dalam salah satu air terjun tertinggi kedua di dunia, masih kalah dari Angel Falls yang berada di Venezuela. Tapi, menurut ilmuwan asal Ceko, ketinggian Air Terjun Tugela mencapai 983 meter. Air yang berada di Air Terjun Tugela berasal dari Dataran Tinggi Mont-Aux-Sources.
7. Victoria Falls, Zimbabwe
Air Terjun Victoria adalah air terjun yang menjadi daya tarik dari Zambia di mata para wisatawan asing. Tebar berada di perbatasan antara Zambia dan Zimbabwe, Air Terjun Victoria memiliki ketinggian 108 meter. Karena saking tingginya, cipratan dari Air Terjun Victoria bisa terasa sampai beberapa meter dari pusat lokasi.
6. Niagara Falls, Kanada
Air Terjun Niagara menjadi 2 bagian yakni Horseshoe Falls yang berada di wilayah Kanada dan American Falls yang berada di Amerika. Kedua bagian tersebut dipisahkan oleh sebuah pulau. Air yang jatuh di bagian Horseshoe Falls lebih tinggi daripada American Falls. Dimana air di Horseshoe Falls jatuh di ketinggian 53 meter, sedangkan di American Falls hanya 21 sampai 30 meter.
5. Yosemite Falls, Amerika
Air terjun yang terletak di kota Sierra, Nevada ini memilik aliran air yang cukup deras. Air yang dihasilkan oleh Air Terjun Yosemite bersumber dari lelehan salju. Jadi, jika jumlah salju tidak terlalu banyak, aliran air di Air Terjun Yosemite juga ikut terpengaruh. Musim semi adalah waktu yang paling tepat untuk menyaksikan Air Terjun Yosemite.
4. Kaieteur Falls, Guyana
Air Terjun Kaieteur memiliki ketinggian 226 meter. Cukup tinggi memang, namun ada satu kelebihan lagi dari air terjun ini yaitu, air terjun ini memiliki volume air dan aliran yang sangat deras. Air Terjun Kaieteur memiliki laju air rata-rata 66k kubic meter per detik. Air terjun ini memiliki 2 kali lipat ketinggian dari Air Terjun Niagara yang terkenal.
3. Angel Falls, Venezuela
Oleh UNESCO, Air Terjun Angel termasuk dalam situs alam yang dilindungi. Air terjun ini berada di dalam Canaima National Park, Venezuela. Canaima National Park adalah taman nasional di Venezuela yang memilik luas sekitar 30.000 km2. Aliran air yang jatuh dari Air Terjun Victoria mengalir melalui Sungai Churun dan Sungai Carrao.
2. Iguazu Falls, Argentina
Air Terjun Iguazu membelah Sungai Iguazu menjadi 2 bagian. Bagian pertama mengalir di dekat kota Curitiba. Bagian yang lain mengalir melalui Brazil dan Argentina. Air terjun yang berfungsi sebagai pemisah antara Brazil dan Argentina ini berasal dari bahasa Tupi atau Guarani. I berarti air dan uasu berarti besar.
1. Sutherland Falls, New Zealand
Air Terjun Sutherland memberikan pemandangan luar biasa yang akan selalu membekas di hati orang yang datang kesana. Membuat mereka selalu ingin datang kembali ke New Zealand. Dengan ketinggian yang mencapai 580 meter, Air Terjun Sutherland termasuk dalam salah satu air terjun tinggi yang ada di dunia. Ditemukan oleh Donald Sutherland pada tahun 1880.