Siklon Tropis/ Tropical Cyclone
Hai
kawan ni ada sedikit Artikel dari berbagai Kumpulan sumber Semoga bisa
sedikit bermanfaat membantu Pengetahuan kita semua. Selamat
membaca........
Perairan
sekitar Indonesia, termasuk samudra hindia(selatan), samudra
Indonesia(barat), atau laut pasifik di bagian utara kepulauan Ambon,
adalah tempat-tempat yang hampir setiap tahunnya menyumbang terbentuknya
cyclone. Karena terbentuknya di sekitar perairan tropis, maka cyclone
ini disebut dengan Cyclone Tropis. Cyclone tropis adalah bencana
alam dengan efek kehancuran terbesar di dunia, tidak hanya daerah yang
dilewati terkena dampaknya, daerah-daerah sekitar yang hanya terkena
bagian ekornya saja juga akan kena imbas. Siklon tropis muncul di
samudra tropis yang disertai dengan angin dan hujan dalam kecepatan dan
intensitas yang sangat tinggi.
faktor penunjang terbentuknya Siklon Tropis :
· Siklon tropis terbentuk pada lintang >10 derajat (LU & LS).
Untuk daerah lintang equator seperti di Indonesia, Siklon Tropis hampir
pasti tidak dapat terbentuk. Hal ini diakibatkan oleh efek rotasi bumi
atau faktor Coriolli yang kecil di equator. Coriolli kecil berarti
vortisitas juga kecil, sehingga Siklon Tropis tidak dapat terbentuk.
Gangguan dan depresi tropis dapat saja terjadi di Indonesia, tapi
pertumbuhan selanjutnya yaitu menjadi siklon tropis akan terjadi pada
lintang tingg yang memiliki vortisitas lebih tinggi.
· Suhu muka laut(SST atau Sea Surface Temperatur) di atas ± 26,5o.
Untuk suhu muka laut, di Indonesia dapat memenuhi. Akan tetapi faktor
Coriolli lebih dominan, sehingga walaupun dengan suhu muka laut sekian,
masi belum cukup untuk membentuk siklon tropis di perairan Indonesia.
· Adanya daerah perairan yang luas.
Sumber energi utama dari suatu siklon tropis adalah uap air. Pelepasan
panas kondensasi oleh awan-awan konvektid dalam badai merupakan sumber
energi utama siklon tropis.
· Adanya gangguan dekat permukaan dengan vortisitas dan konvergensi mencukupi.
Siklon tropis tidak terjadi secar tiba-tiba, akan tetapi memerlukan
suatu sistem putaran dan aliran yang besar di dekat permukaan.
· Shear angin vertikal yang rendah di antara permukaan dan bagian atas troposfer (kurang dari 10 m/detik). Shear
angin vertikal adalah besar perubahan angin terhadap ketinggian. Shear
angin vertikal yang besar akan mengacaukan atau mengganggu siklon tropis
yang baru saja terbentuk atau mencegah terjadinya pembentukan siklon
tropis. Jika siklon tropis telah terbentuk, shear angin vertikal akan
memperlemah atau menghancurkan siklon tropis tersebut dengan
· Adanya lapisan yang relatif basah dekat troposfer bagian tengah (pada ketinggian 5 km).
waktu
hidup sebuah siklon tropis adalah dari beberapa jam hingga bertahan dua
minggu, dan secara rata-rata waktu hidup siklon tropis adalah 6 hari
dari waktu terbentuk hingga melebur.
Berikut ini adalah penyebab matinya sebuah siklon tropis :
· Siklon tropis meninggalkan perairan. Sehingga penguapan yang memasok uap air untuk energi sebuah siklon akan berkurang.
· Siklon menuju daratan dimana daratan lebih cepat dingin dari perairan, sehingga udara naik menjadi lebih dingin
· Contour atau topografi daratan yang menghambat sikol tropis.
Siklon
tropis dikenal dengan berbagai nama tergantung dari tempat terjadinya.
Misalnya di daerah Pasifik timur dikenal dengan hurricane dan di Pasifik
bagian Barat disebut dengan Typhoons. Ada fakta unik dalam hal penamaan
siklon tropis yaitu penggunaan nama-nama wanita.
Siklon tropis digolongan
- depresi tropis,
- badai tropis,
- siklon tropis ( bermacam-macam: Bagyo di Filipina, Chubasco di Meksiko, dan Taino di Haiti.)
Siklon
berasal dari kata Yunani kyklos yang berarti lingkaran atau roda,
secara meteorologi siklon tropis merupakan suatu sistem tekanan udara
rendah yang terbentuk secara umum di daerah tropis yang
kemunculannya diawali oleh tahapan-tahapan tertentu, sifat sistem
bertekanan rendah yang merupakan bagian dari sirkulasi atmosfer. yang
memindahkan panas dari daerah khatulistiwa menuju garis lintangyang lebih tinggi. Gambar dibawah merupakan contoh siklon yang disebut siklon Katrina yang muncul tanggal 26 Maret 2004
Sumber :Menurut Pak Kadarsah:
Di
Indonesia, siklon tropis selalau muncul dibagian selatan setiap tahun
antara bulan Januari hingga Maret. Penyebabnya adalah tinggi suhu muka
laut di selatan Indonesiatepatnya di timur laut Australia dan pergerakan
ITCZ (Inter Tropical Convergence Zone) menuju utara. Pada bulan
Desember, ITCZ berada di daerah itu sehingga tekanan menjadi rendah,
kemudian pada bulan Januari, tekanan rendah itu tak disertai keberadaan
ITCZ sehingga menjadi labil. Pemunculan siklon diawali pusat tekanan
rendah di barat laut Australia dan bergerak menuju barat daya. Efek yang
biasa diterima pantai selatan Indonesia biasanya pengaruh dari ekor
siklon, bukan akibat pusat badai tropis yang berupa angin kencang, curah
hujan tinggi dan tingginya gelombang muka laut. Indonesia bukan
merupakan jalur siklon. Tetapi,Indonesiaberada di ekuator yang
nilai gaya putar buminya (koriolis) rendah dan tak memungkinkan terjadi
perbedaan tekanan ekstrem. Ini mempersulit terjadinya udara berpusar.
Daerah lain yang tak terpengaruh tapi kena dampak siklon adalah -10
lintang utara dan lintang selatan. Keuntungan dengan adanya siklon
tropis diIndonesia terjadi di bidang pertanian , terutama di bagian
selatan Jawa hingga Pulau Timor. sebab saat itu terjadi puncak curah
hujan yang bisa mengairi pertanian.Siklon itu ada fasenya sekitar 10
hari sampai dua hingga tiga mingguan.
Anomali
kemunculan siklon tropis di wilayah Indonesia terjadi tanggal 1-2
Desember 2004 yang bertepatan dengan kecelakaan pesaawat Lion Air di
Solo. Badai tropis itu langsung bergerak ke barat daya. Penyebab
munculnya siklon tersebut adalah adanya siklon utara di wilayah Filipina
yang ekornya melintas ekuator. Anomali lintas ekuator ini baru pertama
kali terjadi. Kemungkinan penyebabnya akibat pola perubahan iklim
global. Dengan perubahan iklim global dimungkinkan adanya global warming
yang berakibat tertahannya energi radiasi matahari di atmosfir bumi.
Energi tersebut menjadi energi kinetik atau gerak yang memungkinkan
adanya gejala cross equatorial (lintas ekuator) tersebut.
Badai
tropis ini akan mempengaruhi curah hujan di kepulauan Indonesia pada
umumnya. Sedangkan gelombang besar akibat angin yang bertiup kencang,
dapat terjadi di pantai-pantai yang berdekatan dengan pusat badai.
Fenomena alam ini terjadi sepanjang tahun, pada lokasi yang
berbeda-beda, tergantung pada posisi matahari/musim. Tidak ada
keterkaitan badai tropis dan tsunami, sebab gelombang badai dibangkitkan
oleh kondisi cuaca ekstrim yang umumnya menyertai pergerakan oleh suatu
siklon. Sedangkan tsunami sendiri dibangkitkan oleh gempa, tanah
longsor ataupun letusan gunung api di bawah laut. Gelombang tsunami ini
merupakan gelombang panjang yang energi dan kecepatannya sangat besar.
Badai
tropis yang muncul pada kawasan perairan bertekanan rendah ini akan
semakin melemah dan menghilang saat mendekati khatulistiwa. Karena
faktor, inilah sebagian besar wilayah Indonesia relatif aman dari
ancaman badai tropis.
Indonesia
hanya terkena imbas dari ekor badai tropis berupa angin kencang, hujan
deras, dan tingginya gelombang laut. Secara statistik, kenaikan
gelombang pantai yang paling tinggi justru terjadi pada Juni, hal
tersebut disebabkan di Australia terjadi musim dingin. Gelombang akibat
badai tropis itu berbeda dengan yang disebabkan oleh tsunami. Gelombang
akibat badai tropis dibangkitkan kondisi cuaca ekstrem yang diikuti
pergerakan udara dalam siklon sedangkan gelombang akibat tsunami,
dibangkitkan oleh gempa sehingga akibatnya gelombang pun sangat besar
yang panjang dengan daya jangkau yang luas. Gelombang tsunami jauh lebih
besar hantaman atau terjangannya dibanding gelombang akibat badai
tropis.
By Kadarsah
Siklon
tropis atau juga dikenal dengan Hurricane di Samudera Atlantic dan di
bagian timur Samudera Pacific, Typhoon di bagian barat Pacific, Cyclone
di bagian selatan bumi (Samudera Hindia), dan Willy willies di bagian
utara Australia, adalah gejala alam yang berlangsung secara periodik
berupa cuaca buruk yang merusak dan sangat mengancam kehidupan manusia.
Masih tergiang peristiwa Badai Sidr tanggal 15-16 November 2007 lalu di
Bangladesh yang merengut ribuan korban. Siklon tropis sangat berbahaya
karena energi merusaknya berupa angin berkecepatan tinggi, hujan deras,
badai petir seringkali disertai banjir, tornado, dan tanah longsor.
Daerah pertumbuhan siklon tropis paling subur di dunia adalah Samudra
Hindia dan perairan barat Australia. Sebagaimana dijelaskan Biro
Meteorologi Australia, pertumbuhan siklon di kawasan tersebut rata-rata
mencapai 10 kali per tahun, oleh karena itu Australia telah
mengembangkan peringatan dini untuk mengurangi tingkat risiko ancaman
siklon tropis sejak era 1960-an. Meskipun metode early warning systems
yang semakin baik sekarang ini, dampak ekonomi akibat siklon tropis
terus saja meningkat dan memakan anggaran yang sangat besar. Hal ini
karena dampak yang terjadi bukan hanya di pusat area tempat
berlangsungnya siklon tropis melainkan juga sangat dirasakan di area
sekitarnya. Seperti ancaman badai di laut selatan Indonesia yang
seringkali terjadi, yang sebenarnya bukan akhibat pusat badai tropis
melainkan hanya pengaruh ekor siklon tropis yang berlangsung di laut
Australia. Fenomena siklon tropis memang sangat menarik, karena walaupun
kehilangan energi ketika melewati daratan, siklon tropis masih membawah
sejumlah moisture/uap lembab di atas daratan yang menyebabkan munculnya
thunderstorms yang berkolaborasi dengan banjir dan tanah longsor.
Dalam
Artikel ini akan membicarakan fenomena Siklon Tropis yang sangat
berbahaya dan mematikan, mencakup informasi mengenai Siklon Tropis, bagaimana
pembentukan dan pergerakannya secara fisis, serta melihat dampak dan
kerusakan yang disebabkan fenomena alam yang sangat menakjubkan ini.
Perumusan Masalah Meskipun hanya pengaruh ekor siklon tropis yang
sering melanda wilayah Indonesia, namun dampak yang ditimbulkan cukup
memporak-porandakan wilayah pesisir, bagaimana dengan dampak yang
ditimbulkan pusat siklon tropis? Apakah sebenarnya siklon tropis itu?
Bagaimana pembentukan dan pergerakannya? Di wilayah mana dan kapan musim
siklon tropis berlangsung? Apa parameter dan teori fisis yang dapat
menjelaskan fenomena alam yang sangat dasyat ini.Tujuan dan Manfaat
Penulisan paper ini bertujuan memberikan penjelasan secara simpel
mengenai siklon tropis, karena mengingat wilayah Indonesia yang berada
tepat di daerah tropis dan sangat mungkin dilanda badai tropis secara
periodik, untuk memberikan informasi kepada masyarakat demi perkembangan
metode early warning systems.
Karakteristik dan Formasi
Klasifikasi
dan terminologi Dalam meteorologi, siklon tropis adalah sebuah sistem
udara bertekanan rendah yang terbentuk secara umum di daerah tropis
(bertemperatur 800 F / 26,50 C). Walaupun bersifat destruktif tinggi,
siklon tropis adalah bagian penting dari sistem sirkulasi atmosfer, yang
memindahkan panas dari daerah khatulistiwa menuju garis lintang yang
lebih tinggi. Siklon tropis digolongkan ke dalam lima kelompok utama
yaitu Tropical
wave, Tropical disturbance, Tropical depression, Tropical Storm, dan
kelompok kelima (Hurricane/Typhoon/Cyclone) yang namanya tergantung pada
wilayah tersebut. Tropical wave adalah suatu sistem tekanan udara rendah yang terbentuk secara umum di daerah tropis / the trade wind easterlies. Tropical disturbance adalah pergerakan suatu area thunderstorms di daerah tropis yang berlangsung selama 24 jam atau lebih. Tropical depression adalah
sistem terjuntrung awan dan badai petir dengan sirkulasi dan angin
berlarut maksimum permukaan terarasi kurang dari 17 meter per detik (33
knot, 38 mile/h, atau 62 km/h). Ia tidak mempunyai mata, dan tidak khas
dengan bentuk berpilin dari badai-badai yang lebih kuat. Ia sudah
menjadi sistem tekanan rendah, karenanya bernama quot;depresiquot;. Tropical Storm adalah
sistem terjuntrung dari badai petir kuat dengan sirkulasi dan angin
berlarut maksimum permukaan terarasi di antara 17 - 33 meter per detik
(34-63 knot, 39-73 mile/h, atau 62-117 km/h). Pada keadaan ini bentuk
siklon mulai terbina, walaupun matanya biasanya tak muncul. Hurricane/Typhoon/Cyclone adalah
nama lain dari siklon tropis yang merupakan sistem badai terkuat dengan
kecepatan angin maksimum lebih dari 33 meter per sekon (63 knot, 73
mile/h, atau 117 km/h) yang penamaannya bervariasi tergantung daerah
asalnya sebagai berikut:
• Huricane di Samudera Atlantik dan di bagian timur Samudera Pasifik
• Typhoon di bagian barat Samudra Pasifik
• Cyclone di Samudra Hindia
Di tempat lain di dunia, Siklon Tropis telah dikenal sebagai Bagyo di Filipina, Chubasco di Meksiko, Taino di Haiti dan Willy willies di bagian utara Australia.
Struktur Siklon Tropis Siklon tropis terdiri dari tiga bagian utama :
• Eye – Area bertekanan rendah yang merupakan pusat sirkulasi siklon.
• Eye wall – Area berupa angin dasyat disekitar eye yang berputar mengelilingi pusat dengan sangat cepat.
•
Rain bands – area pita sirkulasi thunderstorms dibagian terluar eye
yang merupakan tempat berlangsungnya siklus evaporasi/condensasi yang
merupakan sumber pembentukan storm.
Struktur
Siklon Tropis Ukuran siklon tropis ditentukan dengan mengukur jarak
antara pusat sirkulasi dengan bagian terluar isobar tertutup. Jika
radiusnya dibawah 2 latitude degrees (120 nmi, 222 km) cyclone “sangat
kecil”, radius 2–3 degrees (120–180 nmi, 222–333 km) quot;kecilquot;,
radius antara 3 dan 6 latitude degrees (180–360 nmi, 333– 666 km)
merupakan quot;ukuran cyclone pada umumnyaquot;. Siklon tropis dianggap
quot;besarquot; ketika radiusnya 6–8 latitude degrees (360–480 nmi,
667–888 km), jika radiusnya lebih dari 8 degrees (480 nmi, 888 km)
siklon tropis tersebut (22) diklasifikasikan “sangat besar” .
Metode lainnya untuk menentukan ukuran
siklon
tropis adalah metode pengukuran radius energi badai, dan mengukur
radius pusat densitas awan. Proses pembentukan siklon tropis Berdasarkan
strukturnya, siklon tropis adalah daerah raksasa aktivitas awan, angin,
dan badai petir yang bertautan. Unsur-unsur
dari siklon tropis meliputi cuaca yang buruk, samudra tropis hangat,
uap lembab, dan angin ringan berkecepatan tinggi relatif. Jika kondisi
yang tepat berkutat cukup lama, mereka dapat bertautan untuk
menghasilkan angin ribut, ombak luar biasa, hujan amat deras, dan banjir
yang berdampingan dengan fenomena ini.
Sumber energi primer sebuah siklon tropis adalah pelepasan kalor dengan
cara kondensasi (pengembunan) uap air pada ketinggian tertentu, dengan
matahari sebagai sumber energi untuk proses evaporasi. Oleh karena itu
siklon tropis dapat digambarkan sebagai mesin pemanas raksasa (vertical
heat engine) yang didukung mechanics driven oleh energi fisis seperti
rotasi dan gravitasi bumi. Siklon tropis terbentuk ketika energi yang
dilepaskan akibat proses kondensasi uap lembab (moisture) di dalam
rising air (udara yang naik) menyebakan pusaran arus positif (positive
feedback loop) diatas samudera bertemperatur hangat (warm ocean waters).
Di lain waktu siklon tropis dilihat sebagai suatu tipe spesial dari
mesoscale convective complex, yang terbentuk secara kontinyu diatas
sumber yang relatif hangat. Kondensasi berjalan pada angin berkecepatan
tinggi, seperti fraksi kecil melepaskan energi yang terkonversi menjadi
energi mekanis; angin berkecepatan tinggi dan tekanan terendah
berkolaborasi satu dengan lainnya menyebabkan evaporasi permukaan dalam
dan kemudian terkondensasi lebih. Sebagian besar energi pelepasan
dibagian atas termasuk storm clouds cepat terkondensasi. Hal ini
menyebabkan sistem mempunyai cukup energi untuk menjadi siklon dan
menyebabkan pusaran arus positif (positive feedback loop) yang
selanjutnya menjadi siklon tropis.
Faktor-faktor
seperti continued lack of equilibrium dalam distribusi masa udara
biasanya mendukung energi siklon. Rotasi bumi menyebabkan sistem
berputar, sebuah efek yang dikenal sebagai efek Coriolis, memberi siklon
karakter cyclonic. Perbedaan utama siklon tropis dari fenomena meteorologi lainnya adalah
konveksi yang dalam seperti energi yang bergerak. Karena proses
konveksi terkuat berada di iklim tropis, ini menegaskan karakteristik
utama dari siklon tropis. Berbeda dengan mid-latitude cyclones yang
menggambarkan energinya sebagian besar dari naik turunnya suhu di
atmosfer. Selanjutnya untuk menjaga pergerakan mesin pemanasnya (heat
engine), siklon tropis harus selalu berada di atas laut hangat, yang
selalu menyediakan energinya berupa uap lembab atmosfir (atmospheric
moisture) yang dibutuhkannya untuk mempertahankan kelangsungan pusaran
arus positifnya. Akibatnya ketika siklon tropis memasuki daratan ia
kehilangan energi dan kekuatannya pun mulai melemah dengan cepat. yang
menunjukan penurunan temperatur permukaan di teluk Meksiko ketika
Hurricanes Katrina dan Rita memasukinya. Pergerakan siklon tropis di
atas lautan dapat menyebabkan permukaan lautan dingin sekali, yang dapat
mengakibatkan terbentuknya siklon berikutnya.
Penyebab utama pendinginan adalah
naiknya air dingin dari laut dalam menuju pusaran angin ribut yang
menyebabkan storm membangun dirinya sendiri diatas permukaan laut.
Pendinginan lainnya mungkin terjadi karena hujan deras. Lapisan
permukaan/cover badai boleh juga berperan dalam pendinginan lautan,
dengan perlindungan permukaan lautan dari sinar matahari langsung
sebelum dan sesudah badai lewat. Semua efek ini dapat bersatu
menyebabkan temperatur permukaan lautan yang luas turun drastis hanya
dalam beberapa hari. Para ilmuwan amerika serikat (National Center For
Atmospheric Research) memperkirakan bahwa siklon tropis melepaskan
energi panas sekitar 50 sampai 200 exajoule setiap hari. atau sekitar 1
PW (1015 watt). Sebagai perbandingan besar energi yang dilepaskan ini
sama dengan 70 kali konsumsi energi dunia dan 200 kali kapasitas listrik
dunia, atau sama dengan 10 megaton letusan bom nuklir setiap 20 menit.
Musim berlangsungnya siklon tropis berlangsung di akhir musim panas,
ketika perbedaan temperatur di dataran tinggi dan permukaan lautan
sangat besar. Berdasarkan data statistik bulan September adalah bulan
dimana siklon tropis sangat aktif di seluruh dunia, sedangkan bulan Mei
adalah bulan yang jarang terjadinya Siklon Tropis kecuali di bagian
utara samudera Hindia. Di bagian utara Samudera atlantik, Hurricanes
sering terjadi pada tanggal 1 Juni (14) sampai dengan 30 November
puncaknya dibulan Agustus dan September , terutama pada tanggal 10
September. Di bagian utara Samudera Pasifik rentang waktu terjadinya
Typhoon sangat luas tapi hampir sama di samudera atlantik, yakni awal
september merupakan puncaknya, sedangkan bulan Februari adalah bulan
yang jarang terjadi Siklon tropis. Dibagian utara Samudera Hindia
Cyclones terjadi pada bulan April sampai Desember, dimana Mei dan
November adalah puncaknya. Sedangkan di bagian selatan Bumi Siklon
tropis mulai beraksi di akhir bulan Oktober dan May, dimana pertengahan
Februari sampai dengan awal bulan Maret merupakan puncaknya.
Intensitas Siklon Tropis Para ahli meteorologi membagi Siklon Tropis atas lima kategori,
dimana masing- masing kategori dikelompokan berdasarkan intensitas dan
potensi kerusakannya. Adapun intensitas siklon tropis ditentukan
berdasarkan besar kecepatan anginnya. Siklon tropis yang kecepatan angin
yang paling besar menempati kategori yang paling tinggi dan sangat
berpotensi menghasilkan kerusakan yang sangat besar.
Nama-nama
Siklon Tropis. Nama-nama Hurricanes di Atlantik Sejak tahun 1953,
National Hurricane Center memberikan nama terhadap Hurricane yang
terjadi di Atlantik dengan nama-nama yang feminim, namun pada tahun 1979
mereka menggantikan nama-nama yang feminim itu dengan nama- nama yang
maskulin dan akhirnya sekarang nama-nama yang feminim dan maskulin
diberikan bergantian setiap tahun. Nama-nama Hurricane tersebut
bergiliran dan kembali dinamakan setiap 6 tahun, contohnya seperti
Hurricane Katrina yang terjadi di New Orleans tahun 2005, nantinya akan
dinamakan lagi pada Hurricane yang terjadi pada tahun 2011. Nama-nama
Hurricane di bagian Timur Pacifik Utara Penamaan Hurricane di bagian
timur Pasifik Utara sama dengan di Samudera Atlantik, dimana nama-nama
Hurricane tersebut bergiliran dan kembali dinamakan setiap 6 tahun
sekali (24). 10
Pergerakan
Siklon Tropis. Rotasi Siklon Tropis Di bagian utara Bumi Siklon Tropis
berputar berlawanan arah jarum jam sedangkan di bagian selatan Bumi
Siklon Tropis berputar searah dengan jarum jam. Pergerakan Siklon
Sebaliknya pergerakan siklon tropis di bagian utara bumi searah dengan
jarum jam, dan di bagian selatan bumi bergerak berlawanan arah jarum
jam. Pergerakan ini disebut dengan efek Coriolis yang disebabkan rotasi
Bumi.
Parameter dan Teori Fisis Siklon Tropis
Parameter Siklon Tropis Respon lautan terhadap siklon tropis
ditentukan parameter-parameter gaya pada atmosfir yang ditunjukan pada
tabel dibawah ini:
Wind Stress Pusaran angin siklon tropis biasanya berbentuk vortex,
oleh karenanya representasi wind stress dari siklon tropis menggunakan
Rankine Vortex (Chang and Athens 1978). Komponen-komponen Tangensial dan
radial wind strees diberikan oleh persamaan: Dimana Rmax adalah Radius
maximum winds, dan Rout adalah Radius Siklon Tropis (sampai dengan
bagian terluar Storm). Adapun Siklon seringkali dianggap simetris.
Parameter laut dan kerangka nondimensional Untuk mengukur pentingnya
gradien tekanan horisontal perlu diketahui Nomor nondimensional dalam
lapisan heterogen (mixed layer) atau yang dikenal dengan Burger number
(M) yang ditunjukan persamaan: M = (1 + 1/S2)g’ h / (2Rmax f)2 Dimana S
adalah kecepatan nondimensional storm (Uh/2Rmaxf), h adalah kedalaman
mixed layer dan g’ adalah gravitasi reduksi. Sedangkan Uh adalah
Kecepatan translasi Storm dan 2Rmax adalah curl wind stress. Price
menebak bahwa frekuensi pergeseran diatas frekuensi lokal inersia
(σ-f)/f adalah sebanding dengan M/2. Arus laut Pengukuran arus permukaan
laut sangat dipengaruhi pergerakan gelombang permukaan storm, yang
ditunjukan melalui persamaan (8): um = [Au cos (σt) + Bu sin (σt)]ekz
dimana Au dan Bu adalah koefisien least squares (yang dapat dilihat pada
tabel 17) untuk u adalah komponen kecepatan arus, σ adalah frekuensi
gelombang permukaan (2π/T), serta T adalah peiode (5-15s), k adalah
nomor gelombang (σ2/g) dan g adalah percepatan gravitasi. Kecepatan arus
ini adalah pengurangan dari profil original arus AXCP menggunakan
koefisien pada tabel 17 dan 18 (8). 20
Efek Siklon Tropis
Dampak dan kerusakan Siklon tropis atau yang dikenal dengan hurricane,
typhoon, ataupun cyclones adalah daerah raksasa aktivitas awan
bertekanan rendah dengan energi merusak seperti pusaran angin
berkecepatan tinggi, hujan deras dan badai petir yang bertautan
menghasilkan bencana dasyat berupa tornado, banjir, dan tanah longsor
yang sering menyerang populasi manusia secara periodik sehingga
menciptakan bencana yang sangat dasyat dan menghancurkan ribuan bangunan
baik perumahan penduduk maupun fasilitas umum.
Siklon tropis atau yang dikenal dengan hurricane, typhoon, ataupun
cyclones adalah daerah raksasa aktivitas awan dengan energi merusak
seperti pusaran angin berkecepatan tinggi, hujan deras dan badai petir
yang bertautan menghasilkan bencana dasyat berupa tornado, banjir, dan
tanah longsor yang sering menyerang populasi manusia secara periodik
sehingga menciptakan bencana yang sangat dasyat. Formasi terbentuknya
Siklon Tropis bergantung dari enam hal/kondisi pendukung: Pertama yaitu
lautan bertemperatur hangat sekitar 26,50C pada kedalaman 50m. Kedua
yaitu atmosfir yang dingin mendadak pada ketinggian vertikal, yang
ketiga adalah lapisan lembab pada elevasi mid-troposphere (5km) untuk
mempertinggi formasi thunderstorm, keempat adalah efek Coriolis yang
signifikan untuk memutar Cyclone, kelima yaitu adanya permukaan yang
dekat untuk mengatur dan memutar sistem dengan spin (vorticity) dan
level perpindahan yang rendah (convergence), dan yang terakhir adalah
pusaran angin ringan yang bergerak sangat cepat. Epidemiologi siklon
tropis sangat ditentukan antara energi merusak siklon tersebut dengan
pola hidup dan faktor-faktor penunjang kelangsungan hidup manusia
seperti struktur tanah tempat tinggal, desain dan konstruksi bangunan,
early warning system, evakuasi, dan penanggulangan bencana.