Rabu, Oktober 10, 2018

TNTI:MEMAHAMI KEJADIAN SIKLON TROPIKA

Siklon Tropis/ Tropical Cyclone

Hai kawan ni ada sedikit Artikel dari berbagai Kumpulan sumber  Semoga bisa sedikit bermanfaat membantu Pengetahuan kita semua. Selamat membaca........


Perairan sekitar Indonesia, termasuk samudra hindia(selatan), samudra Indonesia(barat), atau laut pasifik di bagian utara kepulauan Ambon, adalah tempat-tempat yang hampir setiap tahunnya menyumbang terbentuknya cyclone. Karena terbentuknya di sekitar perairan tropis, maka cyclone ini disebut dengan Cyclone Tropis. Cyclone tropis adalah bencana alam dengan efek kehancuran terbesar di dunia, tidak hanya daerah yang dilewati terkena dampaknya, daerah-daerah sekitar yang hanya terkena bagian ekornya saja juga akan kena imbas. Siklon tropis muncul di samudra tropis yang disertai dengan angin dan hujan dalam kecepatan dan intensitas yang sangat tinggi.

faktor penunjang terbentuknya Siklon Tropis :

          

·         Siklon tropis terbentuk pada lintang >10 derajat (LU & LS). Untuk daerah lintang equator seperti di Indonesia, Siklon Tropis hampir pasti tidak dapat terbentuk. Hal ini diakibatkan oleh efek rotasi bumi atau faktor Coriolli yang kecil di equator. Coriolli kecil berarti vortisitas juga kecil, sehingga Siklon Tropis tidak dapat terbentuk. Gangguan dan depresi tropis dapat saja terjadi di Indonesia, tapi pertumbuhan selanjutnya yaitu menjadi siklon tropis akan terjadi pada lintang tingg yang memiliki vortisitas lebih tinggi.

·         Suhu muka laut(SST atau Sea Surface Temperatur) di atas ± 26,5o. Untuk suhu muka laut, di Indonesia dapat memenuhi. Akan tetapi faktor Coriolli lebih dominan, sehingga walaupun dengan suhu muka laut sekian, masi belum cukup untuk membentuk siklon tropis di perairan Indonesia.


·         Adanya daerah perairan yang luas. Sumber energi utama dari suatu siklon tropis adalah uap air. Pelepasan panas kondensasi oleh awan-awan konvektid dalam badai merupakan sumber energi utama siklon tropis.

·         Adanya gangguan dekat permukaan dengan vortisitas dan konvergensi mencukupi. Siklon tropis tidak terjadi secar tiba-tiba, akan tetapi memerlukan suatu sistem putaran dan aliran yang besar di dekat permukaan.


·         Shear angin vertikal yang rendah di antara permukaan dan bagian atas troposfer (kurang dari 10 m/detik). Shear angin vertikal adalah besar perubahan angin terhadap ketinggian. Shear angin vertikal yang besar akan mengacaukan atau mengganggu siklon tropis yang baru saja terbentuk atau mencegah terjadinya pembentukan siklon tropis. Jika siklon tropis telah terbentuk, shear angin vertikal akan memperlemah atau menghancurkan siklon tropis tersebut dengan

·         Adanya lapisan yang relatif basah dekat troposfer bagian tengah (pada ketinggian 5 km).
waktu hidup sebuah siklon tropis adalah dari beberapa jam hingga bertahan dua minggu, dan secara rata-rata waktu hidup siklon tropis adalah 6 hari dari waktu terbentuk hingga melebur.
Berikut ini adalah penyebab matinya sebuah siklon tropis :
·         Siklon tropis meninggalkan perairan. Sehingga penguapan yang memasok uap air untuk energi sebuah siklon akan berkurang.
·         Siklon menuju daratan dimana daratan lebih cepat dingin dari perairan, sehingga udara naik menjadi lebih dingin
·         Contour atau topografi daratan yang menghambat sikol tropis.
Siklon tropis dikenal dengan berbagai nama tergantung dari tempat terjadinya. Misalnya di daerah Pasifik timur dikenal dengan hurricane dan di Pasifik bagian Barat disebut dengan Typhoons. Ada fakta unik dalam hal penamaan siklon tropis yaitu penggunaan nama-nama wanita.

Siklon tropis digolongan
  • depresi tropis,
  • badai tropis,
  • siklon tropis ( bermacam-macam: Bagyo di FilipinaChubasco di Meksiko, dan Taino di Haiti.)
Siklon berasal dari kata Yunani kyklos yang berarti lingkaran atau roda, secara meteorologi siklon tropis merupakan suatu sistem tekanan udara rendah yang terbentuk secara umum di daerah tropis yang kemunculannya diawali oleh tahapan-tahapan tertentu, sifat sistem bertekanan rendah yang merupakan bagian dari sirkulasi atmosfer. yang memindahkan panas dari daerah khatulistiwa menuju garis lintangyang lebih tinggi. Gambar dibawah merupakan contoh siklon yang disebut siklon Katrina yang muncul tanggal 26 Maret 2004
Sumber :Menurut Pak Kadarsah:
Di Indonesia, siklon tropis selalau muncul dibagian selatan setiap tahun antara bulan Januari hingga Maret. Penyebabnya adalah tinggi suhu muka laut di selatan Indonesiatepatnya di timur laut Australia dan pergerakan ITCZ (Inter Tropical Convergence Zone) menuju utara. Pada bulan Desember, ITCZ berada di daerah itu sehingga tekanan menjadi rendah, kemudian pada bulan Januari, tekanan rendah itu tak disertai keberadaan ITCZ sehingga menjadi labil. Pemunculan siklon diawali pusat tekanan rendah di barat laut Australia dan bergerak menuju barat daya. Efek yang biasa diterima pantai selatan Indonesia biasanya pengaruh dari ekor siklon, bukan akibat pusat badai tropis yang berupa angin kencang, curah hujan tinggi dan tingginya gelombang muka laut. Indonesia bukan merupakan jalur siklon. Tetapi,Indonesiaberada di ekuator yang nilai gaya putar buminya (koriolis) rendah dan tak memungkinkan terjadi perbedaan tekanan ekstrem. Ini mempersulit terjadinya udara berpusar. Daerah lain yang tak terpengaruh tapi kena dampak siklon adalah -10 lintang utara dan lintang selatan. Keuntungan dengan adanya siklon tropis diIndonesia terjadi di bidang pertanian , terutama di bagian selatan Jawa hingga Pulau Timor. sebab saat itu terjadi puncak curah hujan yang bisa mengairi pertanian.Siklon itu ada fasenya sekitar 10 hari sampai dua hingga tiga mingguan.
Anomali kemunculan siklon tropis di wilayah Indonesia terjadi tanggal 1-2 Desember 2004 yang bertepatan dengan kecelakaan pesaawat Lion Air di Solo. Badai tropis itu langsung bergerak ke barat daya. Penyebab munculnya siklon tersebut adalah adanya siklon utara di wilayah Filipina yang ekornya melintas ekuator. Anomali lintas ekuator ini baru pertama kali terjadi. Kemungkinan penyebabnya akibat pola perubahan iklim global. Dengan perubahan iklim global dimungkinkan adanya global warming yang berakibat tertahannya energi radiasi matahari di atmosfir bumi. Energi tersebut menjadi energi kinetik atau gerak yang memungkinkan adanya gejala cross equatorial (lintas ekuator) tersebut.
Badai tropis ini akan mempengaruhi curah hujan di kepulauan Indonesia pada umumnya. Sedangkan gelombang besar akibat angin yang bertiup kencang, dapat terjadi di pantai-pantai yang berdekatan dengan pusat badai. Fenomena alam ini terjadi sepanjang tahun, pada lokasi yang berbeda-beda, tergantung pada posisi matahari/musim. Tidak ada keterkaitan badai tropis dan tsunami, sebab gelombang badai dibangkitkan oleh kondisi cuaca ekstrim yang umumnya menyertai pergerakan oleh suatu siklon. Sedangkan tsunami sendiri dibangkitkan oleh gempa, tanah longsor ataupun letusan gunung api di bawah laut. Gelombang tsunami ini merupakan gelombang panjang yang energi dan kecepatannya sangat besar.
Badai tropis yang muncul pada kawasan perairan bertekanan rendah ini akan semakin melemah dan menghilang saat mendekati khatulistiwa. Karena faktor, inilah sebagian besar wilayah Indonesia relatif aman dari ancaman badai tropis.
Indonesia hanya terkena imbas dari ekor badai tropis berupa angin kencang, hujan deras, dan tingginya gelombang laut. Secara statistik, kenaikan gelombang pantai yang paling tinggi justru terjadi pada Juni, hal tersebut disebabkan di Australia terjadi musim dingin. Gelombang akibat badai tropis itu berbeda dengan yang disebabkan oleh tsunami. Gelombang akibat badai tropis dibangkitkan kondisi cuaca ekstrem yang diikuti pergerakan udara dalam siklon sedangkan gelombang akibat tsunami, dibangkitkan oleh gempa sehingga akibatnya gelombang pun sangat besar yang panjang dengan daya jangkau yang luas. Gelombang tsunami jauh lebih besar hantaman atau terjangannya dibanding gelombang akibat badai tropis.
By Kadarsah
Siklon tropis atau juga dikenal dengan Hurricane di Samudera Atlantic dan di bagian timur Samudera Pacific, Typhoon di bagian barat Pacific, Cyclone di bagian selatan bumi (Samudera Hindia), dan Willy willies di bagian utara Australia, adalah gejala alam yang berlangsung secara periodik berupa cuaca buruk yang merusak dan sangat mengancam kehidupan manusia. Masih tergiang peristiwa Badai Sidr tanggal 15-16 November 2007 lalu di Bangladesh yang merengut ribuan korban. Siklon tropis sangat berbahaya karena energi merusaknya berupa angin berkecepatan tinggi, hujan deras, badai petir seringkali disertai banjir, tornado, dan tanah longsor. Daerah pertumbuhan siklon tropis paling subur di dunia adalah Samudra Hindia dan perairan barat Australia. Sebagaimana dijelaskan Biro Meteorologi Australia, pertumbuhan siklon di kawasan tersebut rata-rata mencapai 10 kali per tahun, oleh karena itu Australia telah mengembangkan peringatan dini untuk mengurangi tingkat risiko ancaman siklon tropis sejak era 1960-an. Meskipun metode early warning systems yang semakin baik sekarang ini, dampak ekonomi akibat siklon tropis terus saja meningkat dan memakan anggaran yang sangat besar. Hal ini karena dampak yang terjadi bukan hanya di pusat area tempat berlangsungnya siklon tropis melainkan juga sangat dirasakan di area sekitarnya. Seperti ancaman badai di laut selatan Indonesia yang seringkali terjadi, yang sebenarnya bukan akhibat pusat badai tropis melainkan hanya pengaruh ekor siklon tropis yang berlangsung di laut Australia. Fenomena siklon tropis memang sangat menarik, karena walaupun kehilangan energi ketika melewati daratan, siklon tropis masih membawah sejumlah moisture/uap lembab di atas daratan yang menyebabkan munculnya thunderstorms yang berkolaborasi dengan banjir dan tanah longsor.
Dalam Artikel ini akan membicarakan fenomena Siklon Tropis yang sangat berbahaya dan mematikan, mencakup informasi mengenai Siklon Tropis, bagaimana pembentukan dan pergerakannya secara fisis, serta melihat dampak dan kerusakan yang disebabkan fenomena alam yang sangat menakjubkan ini. Perumusan Masalah Meskipun hanya pengaruh ekor siklon tropis yang sering melanda wilayah Indonesia, namun dampak yang ditimbulkan cukup memporak-porandakan wilayah pesisir, bagaimana dengan dampak yang ditimbulkan pusat siklon tropis? Apakah sebenarnya siklon tropis itu? Bagaimana pembentukan dan pergerakannya? Di wilayah mana dan kapan musim siklon tropis berlangsung? Apa parameter dan teori fisis yang dapat menjelaskan fenomena alam yang sangat dasyat ini.Tujuan dan Manfaat Penulisan paper ini bertujuan memberikan penjelasan secara simpel mengenai siklon tropis, karena mengingat wilayah Indonesia yang berada tepat di daerah tropis dan sangat mungkin dilanda badai tropis secara periodik, untuk memberikan informasi kepada masyarakat demi perkembangan metode early warning systems.

Karakteristik dan Formasi
Klasifikasi dan terminologi Dalam meteorologi, siklon tropis adalah sebuah sistem udara bertekanan rendah yang terbentuk secara umum di daerah tropis (bertemperatur 800 F / 26,50 C). Walaupun bersifat destruktif tinggi, siklon tropis adalah bagian penting dari sistem sirkulasi atmosfer, yang memindahkan panas dari daerah khatulistiwa menuju garis lintang yang lebih tinggi. Siklon tropis digolongkan ke dalam lima kelompok utama yaitu Tropical wave, Tropical disturbance, Tropical depression, Tropical Storm, dan kelompok kelima (Hurricane/Typhoon/Cyclone) yang namanya tergantung pada wilayah tersebut. Tropical wave adalah suatu sistem tekanan udara rendah yang terbentuk secara umum di daerah tropis / the trade wind easterlies. Tropical disturbance adalah pergerakan suatu area thunderstorms di daerah tropis yang berlangsung selama 24 jam atau lebih. Tropical depression adalah sistem terjuntrung awan dan badai petir dengan sirkulasi dan angin berlarut maksimum permukaan terarasi kurang dari 17 meter per detik (33 knot, 38 mile/h, atau 62 km/h). Ia tidak mempunyai mata, dan tidak khas dengan bentuk berpilin dari badai-badai yang lebih kuat. Ia sudah menjadi sistem tekanan rendah, karenanya bernama quot;depresiquot;. Tropical Storm adalah sistem terjuntrung dari badai petir kuat dengan sirkulasi dan angin berlarut maksimum permukaan terarasi di antara 17 - 33 meter per detik (34-63 knot, 39-73 mile/h, atau 62-117 km/h). Pada keadaan ini bentuk siklon mulai terbina, walaupun matanya biasanya tak muncul. Hurricane/Typhoon/Cyclone adalah nama lain dari siklon tropis yang merupakan sistem badai terkuat dengan kecepatan angin maksimum lebih dari 33 meter per sekon (63 knot, 73 mile/h, atau 117 km/h) yang penamaannya bervariasi tergantung daerah asalnya sebagai berikut:
Huricane di Samudera Atlantik dan di bagian timur Samudera Pasifik
Typhoon di bagian barat Samudra Pasifik
• Cyclone di Samudra Hindia
Di tempat lain di dunia, Siklon Tropis telah dikenal sebagai Bagyo di Filipina, Chubasco di Meksiko, Taino di Haiti dan Willy willies di bagian utara Australia.
Struktur Siklon Tropis Siklon tropis terdiri dari tiga bagian utama :
• Eye – Area bertekanan rendah yang merupakan pusat sirkulasi siklon.
 • Eye wall – Area berupa angin dasyat disekitar eye yang berputar mengelilingi pusat dengan  sangat cepat.
• Rain bands – area pita sirkulasi thunderstorms dibagian terluar eye yang merupakan tempat berlangsungnya siklus evaporasi/condensasi yang merupakan sumber pembentukan storm.

Struktur Siklon Tropis Ukuran siklon tropis ditentukan dengan mengukur jarak antara pusat sirkulasi dengan bagian terluar isobar tertutup. Jika radiusnya dibawah 2 latitude degrees (120 nmi, 222 km) cyclone “sangat kecil”, radius 2–3 degrees (120–180 nmi, 222–333 km) quot;kecilquot;, radius antara 3 dan 6 latitude degrees (180–360 nmi, 333– 666 km) merupakan quot;ukuran cyclone pada umumnyaquot;. Siklon tropis dianggap quot;besarquot; ketika radiusnya 6–8 latitude degrees (360–480 nmi, 667–888 km), jika radiusnya lebih dari 8 degrees (480 nmi, 888 km) siklon tropis tersebut (22) diklasifikasikan “sangat besar” .
Metode lainnya untuk menentukan ukuran
siklon tropis adalah metode pengukuran radius energi badai, dan mengukur radius pusat densitas awan. Proses pembentukan siklon tropis Berdasarkan strukturnya, siklon tropis adalah daerah raksasa aktivitas awan, angin, dan badai petir yang bertautan. Unsur-unsur dari siklon tropis meliputi cuaca yang buruk, samudra tropis hangat, uap lembab, dan angin ringan berkecepatan tinggi relatif. Jika kondisi yang tepat berkutat cukup lama, mereka dapat bertautan untuk menghasilkan angin ribut, ombak luar biasa, hujan amat deras, dan banjir yang berdampingan dengan fenomena ini. Sumber energi primer sebuah siklon tropis adalah pelepasan kalor dengan cara kondensasi (pengembunan) uap air pada ketinggian tertentu, dengan matahari sebagai sumber energi untuk proses evaporasi. Oleh karena itu siklon tropis dapat digambarkan sebagai mesin pemanas raksasa (vertical heat engine) yang didukung mechanics driven oleh energi fisis seperti rotasi dan gravitasi bumi. Siklon tropis terbentuk ketika energi yang dilepaskan akibat proses kondensasi uap lembab (moisture) di dalam rising air (udara yang naik) menyebakan pusaran arus positif (positive feedback loop) diatas samudera bertemperatur hangat (warm ocean waters). Di lain waktu siklon tropis dilihat sebagai suatu tipe spesial dari mesoscale convective complex, yang terbentuk secara kontinyu diatas sumber yang relatif hangat. Kondensasi berjalan pada angin berkecepatan tinggi, seperti fraksi kecil melepaskan energi yang terkonversi menjadi energi mekanis; angin berkecepatan tinggi dan tekanan terendah berkolaborasi satu dengan lainnya menyebabkan evaporasi permukaan dalam dan kemudian terkondensasi lebih. Sebagian besar energi pelepasan dibagian atas termasuk storm clouds cepat terkondensasi. Hal ini menyebabkan sistem mempunyai cukup energi untuk menjadi siklon dan menyebabkan pusaran arus positif (positive feedback loop) yang selanjutnya menjadi siklon tropis.
Faktor-faktor seperti continued lack of equilibrium dalam distribusi masa udara biasanya mendukung energi siklon. Rotasi bumi menyebabkan sistem berputar, sebuah efek yang dikenal sebagai efek Coriolis, memberi siklon karakter cyclonic. Perbedaan utama siklon tropis dari fenomena meteorologi lainnya adalah konveksi yang dalam seperti energi yang bergerak. Karena proses konveksi terkuat berada di iklim tropis, ini menegaskan karakteristik utama dari siklon tropis. Berbeda dengan mid-latitude cyclones yang menggambarkan energinya sebagian besar dari naik turunnya suhu di atmosfer. Selanjutnya untuk menjaga pergerakan mesin pemanasnya (heat engine), siklon tropis harus selalu berada di atas laut hangat, yang selalu menyediakan energinya berupa uap lembab atmosfir (atmospheric moisture) yang dibutuhkannya untuk mempertahankan kelangsungan pusaran arus positifnya. Akibatnya ketika siklon tropis memasuki daratan ia kehilangan energi dan kekuatannya pun mulai melemah dengan cepat. yang menunjukan penurunan temperatur permukaan di teluk Meksiko ketika Hurricanes Katrina dan Rita memasukinya. Pergerakan siklon tropis di atas lautan dapat menyebabkan permukaan lautan dingin sekali, yang dapat mengakibatkan terbentuknya siklon berikutnya.
Penyebab utama pendinginan adalah naiknya air dingin dari laut dalam menuju pusaran angin ribut yang menyebabkan storm membangun dirinya sendiri diatas permukaan laut. Pendinginan lainnya mungkin terjadi karena hujan deras. Lapisan permukaan/cover badai boleh juga berperan dalam pendinginan lautan, dengan perlindungan permukaan lautan dari sinar matahari langsung sebelum dan sesudah badai lewat. Semua efek ini dapat bersatu menyebabkan temperatur permukaan lautan yang luas turun drastis hanya dalam beberapa hari. Para ilmuwan amerika serikat (National Center For Atmospheric Research) memperkirakan bahwa siklon tropis melepaskan energi panas sekitar 50 sampai 200 exajoule setiap hari. atau sekitar 1 PW (1015 watt). Sebagai perbandingan besar energi yang dilepaskan ini sama dengan 70 kali konsumsi energi dunia dan 200 kali kapasitas listrik dunia, atau sama dengan 10 megaton letusan bom nuklir setiap 20 menit.
Musim berlangsungnya siklon tropis berlangsung di akhir musim panas, ketika perbedaan temperatur di dataran tinggi dan permukaan lautan sangat besar. Berdasarkan data statistik bulan September adalah bulan dimana siklon tropis sangat aktif di seluruh dunia, sedangkan bulan Mei adalah bulan yang jarang terjadinya Siklon Tropis kecuali di bagian utara samudera Hindia. Di bagian utara Samudera atlantik, Hurricanes sering terjadi pada tanggal 1 Juni (14) sampai dengan 30 November puncaknya dibulan Agustus dan September , terutama pada tanggal 10 September. Di bagian utara Samudera Pasifik rentang waktu terjadinya Typhoon sangat luas tapi hampir sama di samudera atlantik, yakni awal september merupakan puncaknya, sedangkan bulan Februari adalah bulan yang jarang terjadi Siklon tropis. Dibagian utara Samudera Hindia Cyclones terjadi pada bulan April sampai Desember, dimana Mei dan November adalah puncaknya. Sedangkan di bagian selatan Bumi Siklon tropis mulai beraksi di akhir bulan Oktober dan May, dimana pertengahan Februari sampai dengan awal bulan Maret merupakan puncaknya.
Intensitas Siklon Tropis Para ahli meteorologi membagi Siklon Tropis atas lima kategori, dimana masing- masing kategori dikelompokan berdasarkan intensitas dan potensi kerusakannya. Adapun intensitas siklon tropis ditentukan berdasarkan besar kecepatan anginnya. Siklon tropis yang kecepatan angin yang paling besar menempati kategori yang paling tinggi dan sangat berpotensi menghasilkan kerusakan yang sangat besar.
Nama-nama Siklon Tropis. Nama-nama Hurricanes di Atlantik Sejak tahun 1953, National Hurricane Center memberikan nama terhadap Hurricane yang terjadi di Atlantik dengan nama-nama yang feminim, namun pada tahun 1979 mereka menggantikan nama-nama yang feminim itu dengan nama- nama yang maskulin dan akhirnya sekarang nama-nama yang feminim dan maskulin diberikan bergantian setiap tahun. Nama-nama Hurricane tersebut bergiliran dan kembali dinamakan setiap 6 tahun, contohnya seperti Hurricane Katrina yang terjadi di New Orleans tahun 2005, nantinya akan dinamakan lagi pada Hurricane yang terjadi pada tahun 2011. Nama-nama Hurricane di bagian Timur Pacifik Utara Penamaan Hurricane di bagian timur Pasifik Utara sama dengan di Samudera Atlantik, dimana nama-nama Hurricane tersebut bergiliran dan kembali dinamakan setiap 6 tahun sekali (24). 10
Pergerakan Siklon Tropis. Rotasi Siklon Tropis Di bagian utara Bumi Siklon Tropis berputar berlawanan arah jarum jam sedangkan di bagian selatan Bumi Siklon Tropis berputar searah dengan jarum jam. Pergerakan Siklon Sebaliknya pergerakan siklon tropis di bagian utara bumi searah dengan jarum jam, dan di bagian selatan bumi bergerak berlawanan arah jarum jam. Pergerakan ini disebut dengan efek Coriolis yang disebabkan rotasi Bumi.

Parameter dan Teori Fisis Siklon Tropis
        Parameter Siklon Tropis Respon lautan terhadap siklon tropis ditentukan parameter-parameter gaya pada atmosfir yang ditunjukan pada tabel dibawah ini:
        Wind Stress Pusaran angin siklon tropis biasanya berbentuk vortex, oleh karenanya representasi wind stress dari siklon tropis menggunakan Rankine Vortex (Chang and Athens 1978). Komponen-komponen Tangensial dan radial wind strees diberikan oleh persamaan: Dimana Rmax adalah Radius maximum winds, dan Rout adalah Radius Siklon Tropis (sampai dengan bagian terluar Storm). Adapun Siklon seringkali dianggap simetris.  Parameter laut dan kerangka nondimensional Untuk mengukur pentingnya gradien tekanan horisontal perlu diketahui Nomor nondimensional dalam lapisan heterogen (mixed layer) atau yang dikenal dengan Burger number (M) yang ditunjukan persamaan: M = (1 + 1/S2)g’ h / (2Rmax f)2 Dimana S adalah kecepatan nondimensional storm (Uh/2Rmaxf), h adalah kedalaman mixed layer dan g’ adalah gravitasi reduksi. Sedangkan Uh adalah Kecepatan translasi Storm dan 2Rmax adalah curl wind stress. Price menebak bahwa frekuensi pergeseran diatas frekuensi lokal inersia (σ-f)/f adalah sebanding dengan M/2. Arus laut Pengukuran arus permukaan laut sangat dipengaruhi pergerakan gelombang permukaan storm, yang ditunjukan melalui persamaan (8): um = [Au cos (σt) + Bu sin (σt)]ekz dimana Au dan Bu adalah koefisien least squares (yang dapat dilihat pada tabel 17) untuk u adalah komponen kecepatan arus, σ adalah frekuensi gelombang permukaan (2π/T), serta T adalah peiode (5-15s), k adalah nomor gelombang (σ2/g) dan g adalah percepatan gravitasi. Kecepatan arus ini adalah pengurangan dari profil original arus AXCP menggunakan koefisien pada tabel 17 dan 18 (8). 20
        Efek Siklon Tropis Dampak dan kerusakan Siklon tropis atau yang dikenal dengan hurricane, typhoon, ataupun cyclones adalah daerah raksasa aktivitas awan bertekanan rendah dengan energi merusak seperti pusaran angin berkecepatan tinggi, hujan deras dan badai petir yang bertautan menghasilkan bencana dasyat berupa tornado, banjir, dan tanah longsor yang sering menyerang populasi manusia secara periodik sehingga menciptakan bencana yang sangat dasyat dan menghancurkan ribuan bangunan baik perumahan penduduk maupun fasilitas umum.
        Siklon tropis atau yang dikenal dengan hurricane, typhoon, ataupun cyclones adalah daerah raksasa aktivitas awan dengan energi merusak seperti pusaran angin berkecepatan tinggi, hujan deras dan badai petir yang bertautan menghasilkan bencana dasyat berupa tornado, banjir, dan tanah longsor yang sering menyerang populasi manusia secara periodik sehingga menciptakan bencana yang sangat dasyat. Formasi terbentuknya Siklon Tropis bergantung dari enam hal/kondisi pendukung: Pertama yaitu lautan bertemperatur hangat sekitar 26,50C pada kedalaman 50m. Kedua yaitu atmosfir yang dingin mendadak pada ketinggian vertikal, yang ketiga adalah lapisan lembab pada elevasi mid-troposphere (5km) untuk mempertinggi formasi thunderstorm, keempat adalah efek Coriolis yang signifikan untuk memutar Cyclone, kelima yaitu adanya permukaan yang dekat untuk mengatur dan memutar sistem dengan spin (vorticity) dan level perpindahan yang rendah (convergence), dan yang terakhir adalah pusaran angin ringan yang bergerak sangat cepat. Epidemiologi siklon tropis sangat ditentukan antara energi merusak siklon tersebut dengan pola hidup dan faktor-faktor penunjang kelangsungan hidup manusia seperti struktur tanah tempat tinggal, desain dan konstruksi bangunan, early warning system, evakuasi, dan penanggulangan bencana.

RAMALAN GEO SEM 2 SIRI 3 2024