Khamis, April 21, 2011

MEMAHAMI REALITI SUNGAI DI DASAR LAUT HITAM


Sungai raksasa di bawah laut Hitam sebuah fenomena alam lagi yaitu ditemukannya sebuah sungai raksasa, yang bahkan layak dinobatkan sebagai sungai keenam terbesar di dunia baru-baru ini ditemukan oleh ilmuwan Inggris. Inilah foto sungai raksasa bawah laut Hitam tersebut :
Yang luar biasa, sungai ini ditemukan di dasar Laut Hitam, sebuah laut dalam antara Eropa tenggara dan Asia Kecil. Para ilmuwan dari Leeds University mengerahkan kapal selam robot untuk meneliti dan memindai dasar laut di dekat Turki itu. Seperti halnya di daratan, sungai di bawah laut itu memiliki saluran, anak sungai, dataran banjir, aliran deras air, dan bahkan air terjun.

Sungai yang ditemukan di dasar Laut Hitam, memiliki kedalaman 115 kaki dan lebarnya lebih dari setengah mil. Jika berada di daratan, para ilmuwan memperkirakan, perairan yang ditemukan di Laut Hitam, adalah sungai keenam terbesar di dunia, dalam hal jumlah air yang mengalir. Aliran air, yang membawa air asin dan sedimen, 350 kali lebih besar dari Sungai Thames di Inggris.

Ini adalah satu-satunya sungai bawah laut aktif yang ditemukan. Letaknya di Selat Bosphorus yang mengalir dari Mediterania ke Laut Hitam. Aliran air sungai bawah tanah itu disebabkan perbedaan kadar garam. Ini menyebabkan air Mediterania mengalir seperti sungai, yang menciptakan alur-alur dan genangan yang dalam.

Penemuan ini akan membantu menjelaskan bagaimana kehidupan bisa bertahan di kedalaman laut, yang jauh dari perairan kaya nutrisi karena jauh dari tanah. Sungai bawah laut lah yang bertugas membawa sedimen dan nutrisi.

Menurut Dr Dan Parsons, pemimpin tim peneliti dari Sekolah Tinggi Ilmu Bumi dan Lingkungan, Universitas Leeds, kepada Sunday Telegraph, mengatakan, "Kepadatan air di sana lebih padat dari air laut di sekitarnya karena memiliki salinitas yang lebih tinggi dan membawa begitu banyak sedimen."

"Sungai itu mengalir dari beting laut dan keluar melalui daratan abisal, seperti halnya sungai di darat," demikian penjelasan Parsons seperti dimuat laman Daily Mail, Minggu 1 Agustus 2010. Dataran abisal di laut mirip seperti di gurun pasir, bedanya dataran air ini bisa menyediakan nutrisi dan bahan-bahan yang dibutuhkan untuk mahluk yang hidup di dalamnya.

"Itu memiliki peran yang penting, seperti arteri, yang memberikan kehidupan di laut dalam." Perbedaan utama sungai di bawah laut ini adalah bahwa aliran air berlawanan dengan sungai-sungai di darat. Para ilmuwan telah lama menduga bahwa keberadaan sungai dasar laut sangat masuk akal, setelah pemindai sonar mengungkapkan adanya saluran berkelok-kelok di banyak lautan di dunia. Di antara yang terbesar, adalah sungai bawah tanah di perairan Brazi, di mana aliran Amazon memasuki Samudera Atlantik.

Saluran di Laut Hitam, meskipun jauh lebih kecil, adalah satu-satunya yang ditemukan masih mengalir dan membuktikan bahwa saluran ini misterius dibentuk oleh sungai di bawah air. Tidak seperti parit laut, yang formasi geologi yang terbentuk pada bagian terdalam dari laut akibat pergerakan lempeng tektonik, saluran sungai berkelok-kelok di dasar laut dibentuk melalui proses pengikisan endapan lumpur.

Dr Parsons menemukan bahwa sungai bawah tanah di dasar Laut Hitam mengalir dengan kecepatan sekitar empat mil per jam, mengalirkan 22.000 meter kubik air per detik. Ini 10 kali lebih besar dari sungai terbesar Eropa, Rhine. Sungai bawah laut ini Sungai mengalir hanya sekitar 37 mil hingga mencapai tepi beting laut sebelum menghilangke laut dalam.

MEMAHAMI PENJELASAN SUNGAI BAWAH LAUT (CENOTE ANGELITA) SUATU KHAYALAN..

Penjelasan Sungai Bawah Laut Cenote Angelita


Cenote Angelita, Kata "Cenote" itu berasal dari kata suku maya "D'zonot" yang bermaksud "sebuah lubang/gua bawah tanah yang memiliki air". Sedangkan "Angelita" berarti "malaikat kecil". Cenote Angelita berarti "Gua(dalam air/laut) Malaikat Kecil".

Istilah Cenote ini digunakan untuk merujuk kepada gua/lubang yang ada di semenanjung Yucatan, Mexico. Selain Cenote Angelita, di semenanjung Yucatan, ada Cenote-Cenote lainnya, seperti Cenote Aktun Ha, Cenote Calavera, Cenote Chac Mool dan lain-lain. Formasi gua-gua ini terhubung dengan laut dan terbentuk sekitar 6.500 tahun yang lalu.

Cenote-cenote ini memiliki sejarah sangat tua. Suku Maya biasa menggunakannya untuk laluan ke kota lain. Namun baru pada abad ke-20 ketika penyelaman dan penjelajahan gua Cenote-cenote ini kembali menarik perhatian.

Cenote Angelita yang sedang kita bincangkan ini terletak sekitar 17 kilometer dari Tulum. Ia memiliki diameter lubang sekitar 30 meter dengan kedalaman sekitar 60 meter. Cenote ini berada di wilayah hutan tebal yang memiliki kepelbagaian flora dan fauna yang cukup kaya. Bahkan Jaguar juga tinggal di hutan ini.

Kerana itu sebenarnya kurang tepat kalau menyebut Cenote Angelita sebagai SUNGAI BAWAH LAUT. Cenote Angelita sebenarnya sebuah gua berair di tengah hutan, bukan di laut, walaupun airnya memang bersambiung dengan laut.





Jika kita menyelam ke dalam Cenote Angelita, kita akan menemui lapisan air tawar pada kedalaman 30 meter pertama yang kemudian diikuti dengan air masin pada kedalaman 60 meter. Pada kedalaman itu juga kita boleh melihat sungai dan pohon-pohon di dasarnya.


Air masin dan air tawar tidak bercampur ?


Dalam deskripsinya mengenai Cenote Angelita, Anatoly Beloschin( PENEMU CENOTE ANGELITA), seorang fotografer profesional mengatakan :

"Di kedalaman 30 meter, air tawar, lalu pada kedalaman 60 meter, air masin, dan dibawah saya melihat sebuah sungai, pulau dan daun-daun yang jatuh."





kita bOLEH menyimpulkan kalau air tawar berada di atas air Masin. Bagaimana mungkin air Masin dan air tawar tidak boleh bercampur ?

Jawabannya adalah kerana sebuah fenomena yang disebut Halocline.

Halocline adalah sebuah zona vertikal di dalam laut dimana kadar garam berubah dengan cepat berkadar dengan perubahan kedalaman. Perubahan kadar garam ini akan mempengaruhi kepadatan air sehingga Zon ini kemudian berfungsi sebagai dinding pemisah antara air masin dan air tawar.



Air masin memiliki kepadatan yang lebih besar dibandingkan air tawar. Ini akan membuatkan ia lebih berat dan juga lebih besar. Kerana itu wajar kalau air tawar berada di atas air masin. Ketika kedua jenis air ini bertemu, ia akan membuat lapisan halocline yang berfungsi menjadi pemisah antara keduanya. Peristiwa ini tidak terjadi di semua pantai atau bahagian di laut, namun cukup umum terjadi di gua-gua air yang bersambung dengan ke laut seperti Cenote.

Sempadan antara air masin dan air tawar (Halocline) pada Cenote Angelita berada pada kedalaman sekitar 33 meter. Dalam kawasan Cenote ini, air tawar di permukaan berasal dari air hujan.

Jika ingin lebih jelas, kita boleh membuat halocline sendiri di rumah. Caranya, masukkan air masin ke dalam sebuah gelas hingga setengah gelas terisi. Lalu, masukkan span di atas air. Setelah itu, tuangkan air tawar perlahan-lahan ke dalam gelas. Maka lapisan halocline akan tercipta sehingga air tawar yang masuk tidak bercampur dengan air asin yang dibawahnya.

Fenomena air tawar yang terpisah dengan air masin sebenarnya bukan hal yang baru. 2.000 tahun yang lalu, seorang ahli geografi Roman bernama Strabo pernah menulis mengenai para penduduk Latakia, barat Siria, yang mengayuh perahunya sekitar 4 kilometer menjauhi pantai lalu menyelam dengan membawa kantung air dari kulit kambing dan mengambil air segar dari dalamnya untuk persediaan air minum bagi kota mereka. Mereka tahu sangat tempat dimana air tawar berkumpul di laut.


Sungai di bawah laut


Dalam foto yang boleh kita lihat, Cenote Angelita sepertinya memiliki sungai di dasarnya. Jika benar, tentu saja akan sangat membingungkan!

Namun sebenarnya sungai tersebut hanyalah sebuah ilusi(khayalan). Deskripsi yang paling tepat untuk menyebutnya, bukan sungai, melainkan kabut/awan/gas, karena lapisan yang terlihat seperti sungai itu adalah lapisan Hidrogen Sulfida. Lapisan ini membentuk kabut/awan tebal yang membuat ilusi sungai.

Tidak banyak yang boleh menyelam sampai kedalaman ini karena lapisan ini terdapat di dasar Cenote Angelita, iaitu di kedalaman sekitar 60 meter.

Lapisan Hidrogen Sulfida ini terbentuk akibat pohon-pohon atau organisme yang membusuk dan mereput di dasar Cenote. Kerana itu lapisan ini memiliki bau busuk, seperti telur busuk (Mungkin sebagian dari kita juga tahu kalau kita juga mengeluarkan gas ini ketika kita buang angin). Selain kerana aktiviti bakteria pereputan, gas ini juga boleh dihasilkan oleh aktiviti gunung berapi. Dalam kadar yang tinggi, gas ini berbahaya bagi manusia karena boleh mengganggu beberapa sistem dalam tubuh manusia.



Pohon di bawah laut

Dari foto di atas, kita boleh melihat kalau pohon di dasar Cenote Angelita mirip dengan pohon yang ada di darat. Kita tahu kalau pohon memerlukan sinar matahari untuk fotosintesis. Jadi bagaimana mereka boleh hidup di dasar air yang gelap dan dalam?

Jawabannya atas pertanyaan ini sebenarnya sangat sederhana, iaitu: Tidak ada pohon yang hidup di dasar Cenote!

Kebanyakan dari kita salah menginterpretasikan kalimat Anatoly Beloschin. Ia hanya mengatakan kalau ia melihat daun-daun yang jatuh.


Lalu pertanyaannya, darimana asalnya batang pohon dan daun-daunan tersebut?

Jawabannya adalah kerana Cenote ini terletak di tengah Hutan. Tentu wajar kalau ada batang pohon dan dedaunan yang jatuh ke dalam dasar Cenote.

WALLAHHUALAM.....

RAMALAN GEO U2 2023 SIRI 4