Jumaat, November 09, 2018

TNTI:MEMAHAMI Pengertian Biome, Ciri, Fungsi, Dan Jenis-Jenis Biome Lengkap

Pengertian Biome, Ciri, Fungsi, Dan Jenis-Jenis Biome Lengkap 

 

Pengertian Biome, Ciri, Fungsi, Dan Jenis-Jenis Bioma Lengkap - Secara iklim dan geografis, pengertian biome yaitu wilayah yang bersifat geografis dan/atau iklim yang sama seperti komunitas tumbuhan, hewan, organisme tanah, bakteri, dan virus. Ini juga sering disebut dengan ekosistem.

Pengertian Bioma, Ciri, Fungsi, Dan Jenis-Jenis Bioma Lengkap
Beberapa bagian bumi memiliki jumlah makhluk hidup dan makhluk tak hidup dalam takaran yang berbeda, yang menjadi dasar pembagian bioma. Bioma ditentukan oleh stuktur tumbuhan seperti pohon, semak, dan rerumputan, jenis daun, jarak antar tumbuhan, dan iklim. Berbeda dengan zona flora dan fauna, bioma tidak dibedakan menurut genetik, taksonomi, atau kesamaan sejarah. Pengertian lain bioma yaitu, Bioma adalah ekosistem besar dengan daerah luas terdiri dari flora dan fauna yang khas.

Ciri-Ciri Biome
Adapun ciri-ciri biome yaitu:
  • Terbentuknya interaksi unsur lingkungan seperti air, iklim, tanah, dan organisme yang hidup di suatu daerah.
  • Merupakan komunitas klimak atau kumpulan berbagai macam populasi sebagai penanda daerah tersebut ada
  • bentuk vegetasi utama yang mendominasi.
  • Komunitas yang cukup stabil, kecuali di suatu kejadian yang mengganggu dalam kestabilan komunitas.
  • Dapat dikenali dengan melihat dominasi vegetasinya
  • Penamaan bioma umumnya didasarkan pada dominasi vegetasinya
Fungsi Biome
Adapun fungsi bioma yaitu:
  1. Mempermudah melakukan penataan suatu populasi
  2. Dapat diketahui jenis tumbuhan dan hewan berdasarkan cara hidupnya untuk menyesuaikan diri terhadap lingkungan
  3. Mempermudah melakukan pendataan jenis-jenis tumbuhan dan hewan
  4. Memudahkan pengelompokan hewan serta tumbuhan yang baru ditemukan
Faktor Yang Mempegaruhi Biome
Adapun faktor yang mempengaruhi bioma diantaranya iklim, letak geografis, curah hujan dan juga intensitas cahaya matahari yang diterima.


 Macam-Macam Bioma
Bioma Stepa

Bioma stepa atau padang rumput adalah bioma yang menjadikan rumput sebagai flora utamanya. Persebaran bioma ini mencakup daerah yang tidak memiliki curah hujan tinggi disepanjang iklim topis dan subtropis.

Persebaran bioma stepa di dunia yaitu di benua Australia (padang Gibson), afrika utara (gurun sahara), asia (takla makan), brazilia (campos), amerika serikat (great basin), argentina. Di Indonesia, bioma stepa dapat ditemukan di daerah Jogjakarta, Sumbawa, nusa Tenggara Timur, dan Nusa Tenggara Barat. Ciri-ciri bioma stepa:

  • Tingkat deflasi tinggi
  • Tanah pasir tandus karena tidak mengandung air
  • Suhu udara pada siang hari sekitar 45°C dan pada malam hari sekitar 0°C
  • Curah hujan sangat rendah yaitu hanya sekitar 25 mm/tahun
  • Memiliki kelembaban udara yang sangat rendah karena kurangnya curah hujan
  • Evaporasi (penguapan) tumbuhan yang tinggi, lebih cepat dari prepitiasi (hujan), karena udara yang kering dan tingkat Penyerapan yang lambat
Bioma Tundra
Bioma tundra adalah bioma yang ada di sekitar kutub utara dan sebagian di selatan. Bioma tundra tidak ditemukan pepohonan, namun hanya tumbuhan kecil sejenis rumput dan lumut. Bioma ini terdapat di sekitar lingkar artik, Greenland di wilayah kutub utara. Berdasarkan pembagian iklim bioma tundra berada di daerah beriklim es abadi (ET) dan beriklim Tundra (ET).  Ciri-Ciri bioma tundra:
  • Hampir di setiap wilayahnya tertutup oleh salju/es
  • Memiliki musim dingin yang panjang dan gelap serta musim panas yang panjang dan terang.
  • Tanaman hanya memiliki usia tumbuh yang sangat pendek yaitu 30-120 hari
Bioma Taiga
Jenis bioma ini adalah jenis bioma terluas dibandingkan dengan jenis bioma lain. Taiga adalah hutan yang terdiri dari satu spesies misalnya seperti pinus, konifer, dan sejenisnya. Semak dan tumbuhan basah hanya sedikit sekali, sedangkan hewan yang hidup di bioma ini diantaranya moose, beruang, rubah, serigala, dan burung yang bermigrasi ke selatan di musim gugur. Taiga banyak ditemukan belahan bumi utara, seperti Rusia dan Kanada. Ciri-Ciri bioma Taiga:
  1. Memiliki musim dingin yang cukup panjang dan musim kemarau yang panas sangat singkat yaitu hanya sekitar 1-3 bulan.
  2. Selama musim dingin, air tanah akan berubah menjadi es yang mencapai 2 meter di bawah permukaan tanah.
  3. Jenis tumbuhan yang hidup sangat sedikit, umumnya hanya 2-3 jenis tumbuhan
Bioma Gurun
Dalam istilah geografi, Bioma padang gurun atau padang pasir adalah suatu derah yang mendapatkan curah hujan sekitar 25 mm/tahun. Gurun dianggap memiliki kemampuan kecil untuk mendukung kehidupan. Jika dibandingkan dengan wilayah yang lebih basah hal ini mungkin saja benar, meskipun jika diperhatikan seksama, gurun biasanya memiliki kehidupan yang biasanya tersembunyi (khususnya pada siang hari) untuk mempertahankan cairan tubuh. Sekitar sepertiga wilayah bumi adalah terbentuknya gurun. Contohnya Gurun Gobi di Asia dan Gurun Sahara di Afrika.  Ciri-Ciri bioma gurun yaitu:
  • Memiliki curah hujan yang sangat rendah yaitu sekitar 25 mm/tahun
  • Evaporasi (penguapan) tinggi dan lebih cepat daripada presipitasi (hujan)
  • Memiliki ingkat deflasi yang tinggi
  • Memiliki perbedaan suhu udara siang dan malam yang sangat tinggi yaitu pada siang harisekitar 45° dan malam 0°C.
  • Tanah pasir sangat tandus karena tidak dapat menampung air
  • Memiliki kelembaban udara yang sangat rendah
Bioma Hutan Hujan Tropis
Hutan hujan tropis adalah bioma berupa hutan basah atau lembab yang dijumpai di wilayah sekitar khatulistiwa yaitu sekitar lintang 0°-10°ke utara dan ke selatan garis khatulistiwa. Hutan hujan tropis yaitu hutan yang terletak di daerah tropis dengan curah hujan tinggi. Contoh hutan hujan tropis adalah Afrika, Meksiko, Australia, Amerika Selatan, Kepulauan Pasifik, dan Amerika Tengah.  Ciri-Ciri Hutan Hujan Tropis yaitu:
  • Memiliki curah hujan sangat tinggi yaitu lebih dari 2.000 mm/tahun
  • Pohon utama memiliki ketinggian sekitar 20-40 m.
  • Mendapat sinar matahari yang cukup, namun sinar matahari tidak bisa menembus dasar hutan
  • Cabang pohon berdaun lebat dan lebar serta hijau sepanjang tahun
  • Memiliki iklim mikro di lingkungan sekitar permukaan tanah/dibawah kanopi.
Bioma Hutan Gugur
Bioma hutan gugur adalah bioma yang terletak pada kisaran 30°-40° lintang LU/LS serta beriklim sedang. Bioma hutan gugur terdapat di wilayah Amerika Serikat bagian timur, ujung selatan benua Amerika, Kepulauan Inggris dan Australia. Ciri-Ciri bioma Hutan Gugur yaitu:
  • Memiliki curah hujan merata yaitu sekitar 75-1.000 mm/tahun
  • Ciri pohonnya lebar, hijau pada musim dingin, rontok pada musim panas dan memiliki tajuk yang rapat
  • Memiliki jumlah tumbuhan yang relatif sedikit
  • Musim panas yang hangat dan musim dingin yang tidak terlalu dingin.
  • Terdiri dari 4 musim yaitu musim panas, gugur, dingin, dan semi
Bioma Sabana
Bioma sabana adalah padang rumput yang diselingi oleh gerombolan semak dan pohon. Berdasarkan jenis tumbuhan yang menyusunnya, sabana dibagi menjadi dua jenis yaitu sabana murniyang terdiri dari satu jenis tumbuhan dan sabana campuran yang terdiri dari campuran jenis tumbuhan. Persebaran bioma sabana terdapat di Afrika, Amerika Selatan, Australia dan Indonesia (Nusa Tenggara). Ciri-Ciri bioma Sabana:
  • Terdapat di daerah khatulistiwa (iklim tropis)
  • Curah hujan sedang yaitu sekitar 100-150 mm/tahun dan tidak teratur
  • Porositas atau air yang meresap ke tanah dan drainase atau pengairan cukup baik

TNTI:PIRAMID EKOLOGI

Piramida Ekologi

Piramida Ekologi didefenisikan sebagai jumlah berat juga energi yang dimulai dari tingkatan produsen hingga konsumen puncak. Piramida ekologi ini memiliki manfaat dan fungsi yakni memperlihatkan perbandingan di antara tingkatan yang satu dengan tingkatan lainnya. Dan disebut piramida sebab susunan trofik saat diurut sesuai dengan keterkaitan makan dan dimakan di antara trofik terlihat mengerucut layaknya piramida. Piramida ini disusun dengan satu konsep bahwa pada saat terjadi proses makan memakan, sebenarnya, telah terjadi perpindahan energi dari mahluk hidup yang dimakan menuju makhluk hidup yang memakan.
Piramida ekologi secara umum bisa digambarkan pada gambar berikut.


Dalam rantai makanan dikenal sedikitnya 4 tingkatan trofik, antara lain:
  1. Tingkat trofik Pertama yang dikenal dengan istilah produsen atau detritus.
  2. Tingkat trofik kedua yang dikenal dengan nama konsumen primer atau Konsumen Tingkat I. (golongan herbivora)
  3. Tingkat Trofik Ketiga yang dikenal dengan istilah Konsumen Sekunder atau Konsumen Tinglat II. (golongan karnivora)
  4. Tingkat Trofik Keempat yang dikenal dengan nama Konsumen Tersier atau Konsumen Tingkat III. (golongan karnivora)
Di dalam rantai makanan tersebut, tidak seluruh energi dapat dimanfaatkan, tetapi hanya sebagian yang mengalami perpindahan dari satu organisme ke organisme lainnya, karena dalam proses transformasi dari organisme satu ke organisme yang lain ada sebagian energi yang terlepas dan tidak dapat dimanfaatkan. Misalnya, tumbuhan hijau sebagai produsen menempati taraf trofi pertama yang hanya memanfaatkan sekitar 1% dari seluruh energi sinar matahari yang jatuh di permukaan bumi melalui fotosintesis yang diubah menjadi zat organik.
Jika tumbuhan hijau dimakan organisme lain (konsumen primer), maka hanya 10% energi yang berasal dari tumbuhan hijau dimanfaatkan oleh organisme itu untuk pertumbuhannya dan sisanya terdegradasi dalam bentuk panas terbuang ke atmosfer. Selama keadaan produsen dan konsumen-konsumen tetap membentuk piramida, maka keseimbangan alamdalam ekosistem akan terpelihara.
Pada Dasarnya Piramida Ekologi terdiri dari tiga macam, yaitu
1.       Piramida Jumlah
ð  Yaitu suatu piramida yang menggambarkan jumlah individu pada setiap tingkat trofik dalam suatu ekosistem.



Piramida jumlah umumnya berbentuk menyempit ke atas. Organisme piramida jumlah mulai tingkat trofik terendah sampai puncak adalah sama seperti piramida yang lain yaitu produsen, konsumen primer dan konsumen sekunder, dan konsumen tertier. Artinya jumlah tumbuhan dalam taraf trofik pertama lebih banyak dari pada hewan (konsumen primer) di taraf trofik kedua, jumlah organisme kosumen sekunder lebih sedikit dari konsumen primer, serta jumlah organisme konsumen tertier lebih sedikit dari organisme konsumen sekunder.

2.       Piramida Biomasa
ð  Yaitu suatu piramida yang menggambarkan berkurangnya transfer energi pada setiap tingkat trofik dalam suatu ekosistem.

Pada piramida biomassa setiap tingkat trofik menunjukkan berat kering dari seluruh organisme di tingkat trofik yang dinyatakan dalam gram/m2. Umumnya bentuk piramida biomassa akan mengecil ke arah puncak, karena perpindahan energi antara tingkat trofik tidak efisien. Tetapi piramida biomassa dapat berbentuk terbalik.
Misalnya di lautan terbuka produsennya adalah fitoplankton mikroskopik, sedangkan konsumennya adalah makhluk mikroskopik sampai makhluk besar seperti paus biru dimana biomassa paus biru melebihi produsennya. Puncak piramida biomassa memiliki biomassa terendah yang berarti jumlah individunya sedikit, dan umumnya individu karnivora pada puncak piramida bertubuh besar.


3.       Piramida Energi
ð  Piramida energi adalah piramida yang menggambarkan hilangnya energi pada saat perpindahan energi makanan di setiap tingkat trofik dalam suatu ekosistem.

Dasar penentuan piramida energi adalah dengan cara menghitung jumlah energi tiap satuan luas yang masuk ke tingkat trofik dalam waktu tertentu, (misalnya per jam, per hari, per tahun). Piramida energi dapat memberikan gambaran lebih akurat tentang kecepatan aliran energi dalam ekosistem atau produktivitas pada tingkat trofik. Kandungan energi tiap trofik sangat ditentukan oleh tingkat trofiknya sehingga bentuk grafiknya sesuai dengan piramida ekologi yang sesungguhnya di lingkungan.  Energi yang mampu disimpan oleh individu tiap trofik dinyatakan satuan kalori per m² per satuan waktu (kal/m2/th).
Pada piramida energi tampak jelas adanya penurunan jumlah energi secara bertahap dari trofik terendah ke trofik di atasnya. Penurunan ini disebabkan oleh hal-hal berikut.
a         Hanya sejumlah makanan tertentu yang dapat dimakan oleh organisme trofik di atasnya.
b        Beberapa bahan makanan yang sulit dicerna dibuang dalam keadaan masih mengandung energi kimia.
c         Hanya sebagian energi kimia dalam bahan makanan yang dapat disimpan dalam sel dan sebagian lainnya untuk melakukan aktivitas hidup.

 
PRODUKTIVITAS EKOSISTEM

Produktivitas adalah laju produksi makhluk hidup dalam ekosistem. Produksi bagi ekosistem merupakan proses pemasukan dan penyimpanan energi dalam ekosistem. Pemasukan energi dalam ekosistem yang dimaksud adalah pemindahan energi cahaya menjadi energi kimia oleh produsen. Sedangkan penyimpanan energi yang dimaksudkan adalah penggunaan energi oleh konsumen dan mikroorganisme.
Produktivitas dapat dibedakan menjadi 2, yaitu:
1.      Produktivitas primer merupakan laju penambatan energi yang dilakukan oleh produsen.  Menurut Campbell (2002), produktivitas primer menunjukkan jumlah energi cahaya yang diubah menjadi energi kimia oleh autotrof suatu ekosistem selama suatu periode waktu tertentu. Total produktivitas primer dikenal sebagai produktivitas primer kotor (gross primary productivity, GPP). Tidak semua hasil produktivitas ini disimpan sebagai bahan organik pada tubuh organisme produsen atau pada tumbuhan yang sedang tumbuh, karena organisme tersebut menggunakan sebagian molekul tersebut sebagai bahan bakar organic dalam respirasinya. Dengan demikian, Produktivitas primer bersih (net primary productivity, NPP) sama dengan produktivitas primer kotor dikurangi energi yang digunakan oleh produsen untuk respirasi (Rs):
NPP = GPP – Rs 
Produktivitas primer dapat dinyatakan dalam energi persatuan luas persatuan waktu (J/m2/tahun), atau sebagai biomassa (berat kering organik) vegetasi yang ditambahkan ke ekosistem persatuan luasan per satuan waktu (g/m2/tahun). Namun demikian, produktivitas primer suatu ekosistem hendaknya tidak dikelirukan dengan total biomassa dari autotrof fotosintetik yang terdapat pada suatu waktu tertentu, yang disebut biomassa tanaman tegakan (standing crop biomass).
  1. Produktivitas sekunder adalah penggunaan energi pada hewan dan mikroba (heterotrof). Produktivitas sekunder merupakan laju penambatan energi yang dilakukan oleh konsumen. Pada produktivitas sekunder ini tidak dibedakan atas produktivitas kasar dan bersih. Produktivitas sekunder pada dasamya adalah asimilasi pada aras atau tingkatan konsumen.

Berikut akan diberikan beberapa contoh :
·         Tumbuhan. Tidak semua bagian tumbuhan dimakan oleh hewan, tetapi ada bagian yang tidak dimakan, seperti :  kayu dan cabang. Dalam kayu terkandung energi tetapi tidak dimakan oleh herbivora.
·         Ulat hanya memakan daun yang memiliki umur tertentu.
·         Burung memakan biji-bijian atau buah saja.
·         Hewan ternak hanya akan memakan bagian rumput yang masih muda dan daun-daunnya saja.
                  Produktivitas sekunder dapat digunakan sebagai sumber protein hewani bagi manusia.  Manusia di dalam hidupnya tidak hanya memerlukan karbohidrat saja, tetapi juga memerlukan protein serta lipida.  Keperluan terhadap protein dan lipida tersebut harus dicukupinya melalui produktivitas sekunder.  Protein dan lipida nabati saja tidak akan mencukupi bagi keperluan manusia, bahkan manusia memerlu­kan asam amino tertentu yang tidak terdapat dalam tubuh tumbuhan, tetapi hanya terdapat pada tubuh hewan. Dengan demikian, untuk memenuhi kebutuhan hidup  maka manusia tidak hanya memakan nasi dan sayur saja, tetapi juga butuh daging, buah-buahan dan lain sebagainya. Jadi produktivitas sekunder juga mempunyai arti penting bagi kehidupan manusia

RAMALAN GEO U2 2023 SIRI 4