Rabu, Oktober 10, 2018

TNTI;MEMAHAMI BAGAIMANA TERBENTUKNYA EL NINO DAN LA NINA




Proses Terjadinya El Nino dan La Nina – Pengertian dan Dampak


Sebagian besar dari kita pasti sudah pernah mendengar istilah El Nino dan La Nina. Ya, istilah ini sangat familiar dan berkaitan dengan lautan atau samudera. El Nino dan La Nina ini merupakan peristiwa alam yang seringkali terjadi. El Nino ini terjadi pada saat- saat tertentu yang dapat disebabkan oleh ghal- hal tertentu. Pada kesempatan kali ini kita akan membahas lebih lanjut dan mendalam mengenai proses terjadinya El Nino dan La Nina serta hal- hal yang berkaitan dengan kedua hal tersebut.
Pengertian El Nino dan La Nina
Sebelum membahas mengenai proses terjadinya El Nino maupun La Nina ini alangkah baiknya jika kita mengenal terlebih dahulu El Nino dan La Nina ini. Kita akan menjelaskan pengertian El Nino dan La Nina terlebih dahulu. El Nino merupakan suatu fenomena perubahan iklim yang secara global yang diakibatkan karena memasnasnya suhu di permukaan air laut Pasifik bagian timur. terjadinya El Nino ini dapat diketahui secara kasat mata oleh orang- orang. Orang yang paling sering melihat peristiwa El Nino ini terjjadi adalah para nelayan dari Peru ataupun Ekuador. Biasanya peristiwa seperti ini akan berlangsung menjelang bulan Desember.
Sedangkan La Nina merupakan peristiwa alam yang dapat dikatakan seperti opposite atau kebalikan dari El Nino. La Nina sendiri merupakan suatu kondisi dimana suhu permukaan air laut di kawasan Timur Equador atau di lautan Pasifik mengalami penurunan. Berbeda halnya dengan El Nino, La Nina ini tidak  bisa dilihat secara fisik. Selain itu terjadinya La Nina ini periodenya tidak tetap


Waktu Terjadinya El Nino dan La Nina
  • El Nino dan La Nina merupakan peristiwa alam yang mana dapat diketahui tanda- tanda terjadinya. El Nino dan La Nina ini hanya terjadi beberapa kali setiap tahun saja. Nama El Nino dan La Nina sendiri diambil dari bahasa Spanyol yang berarti “anak laki- laki” dan “anak perempuan”.
  • El Nino ini akan terjadi jika suhu yang berada di perairan di pasifik tengah dan timur menjadi lebih panas. Biasanya El Nino ini akan terjadi pada bulan Desember. Rata- rata, El Nino ini akan terjadi sekitar empat tahun satu kali. Hingga saat ini, El Nino tercatat sudah terjadi selama 23 kali.
  • Sedangkan La Nina ini terjadi dalam waktu yang sulit untuk diperkirakan, tidak seperti El Nino. Tidak seperti El Nino yang rata- rata teradi selama empat tahun sekali, La Nina ini masa terjadinya lebih lama yakni antara enam higga tujuh tahun sekali. Hingga saat ini tercatat La Nina terjadi sebanyak 15 kali.
Berikut adalah beberapa proses terjadinya El Nino dan La Nina


El Nino

Terjadinya El Nino ini melalui beberapa proses. Inilah penjelasan mengenai proses terjadinya El Nino. Proses terjadinya El Nino:
  1. Perairan Pasifik bagian tengah dan timur mengalami pemanasan suhu.
Awal proses terjadinya El Nino adalah karena adanya peningkatan suhu yang berada di perairan pasifik bagian timur dan tengah. Dan hal ini akan meningkatkan suhu kelembaban pada atmosfer yang berada di atas perairan tersebut.

  1. Pembentukan awan
Setelah terjadinya pemanasan suhu yang berada di perairan pasifik bagian tengah dan timur, serta menimbulkan kelembaban di atmosfer yang ada di atasnya, maka peristiwa tersebut mendorong terjadinya pembentukan awan dan akan meningkatkan curah hujan yang berada di kawasan tersebut.
baca juga: proses terjadinya awan
  1. Terhambatnya pertumbuhan awan
Setelah proses pembentukan awan yang dijelaskan di atas, maka di bagian barat samudera pasifik akan mengalami tekanan udara yang meningkat. Hal ini akan menyebabkan terhambatnya pertumbuhan awan di atas lautan di bagian timur Indonesia. Hal ini akan mengakibatkan di beberapa wilayah di Indonesia mengalami penurunan curah hujan yang dikatakan jauh dari normalnya.
Itulah beberapa proses terjadinya El Nino. Dari proses terjadinya El Nino ini akan menyebabkan terjadinya La Nina. Sehingga dapat dikatakan bahwasannya El Nino dan La Nina ini adalah peristiwa alam yang terjadi secara berturut- turut.





La Nina

Terjadinya La Nina ini juga melewati beberapa proses atau tahapan. Di atas sudah dijelaskan bahwasannya La Nina ini terjadinya sulit diprediksi. Namun, terjadinya La Nina ini dapat dikatakan sebagai dampak dari terjadinya El Nino. Secara umum, berikut merupakan proses terjadinya La Nina:
  1. Angin di Samudera Pasifik menguat
La Nina dikatakan sebagai penurunan suhu di permukaan perairan Samudera Pasifik bagian Timur. Pada saat yang demikian ini ada angin pasat timur yang bertiup dan menguat di sepanjang Samudera Pasifik.
Baca juga: jenis-jenis angin
  1. Massa air hangat terbawa ke arah Pasifik Barat
Karena adanya angin kencang yang bertiup di sepanjang Samudera Pasifik, maka massa air hangat yang akan terbawa ke arah Pasifik Barat akan lebih banyak.
  1. Terjadinya Upwelling
Karena ada massa air hangat yang terbawa ke Pasifik Barat berjumlah lebih banyak, maka hal ini mengakibatkan massa air dingin di Pasifik Timur bergerak ke atas kemudian menggantikan massa air hangat yang berpindak ke Pasifik Barat tersebut. Kondisi yang demikian ini disebut upwelling. Karena adanya pergantian massa inilah maka suhu di permukaan air laut mengalami penurunan bila dibandingkan dengan kondisi normalnya.
Itulah beberapa langkah atau proses terjadinya El Nino dan La Nina. El Nino dan La Nina ini adalah suatu proses yang terjadi secara beriringan. Meskipun demikian La Nina terjadi lebih jarang terjadi daripada E Nino. proses terjadinya El NIno dan La Nina dapat diilustrasikan dalam gambar


Dampak Terjadinya El Nino dan La Nina

Terjadinya El Nino dan La Nina ini dapat menyebabkan timbulnya berbagai macam dampak. Secara umum dampak terjadinya El Nino adalah sebagai berikut:
  1. Angin pasat timur menjadi melemah
  2. Melemahnya sirkulasi Moonson
  3. Berkuragnya akumulasi curah hujan yang berada di wilayah Indonesia, Amerika Tengah, dan Amerika Selatan di bagian Utara. Sehingga cuaca di daerah ini cenderung terasa lebih dingin dan juga kering.
  4. Menyebabkan cuaca cenderung terasa hangat dan juga lembab di sepanjang daerah Pasifik Ekuatorial Tengah dan





Proses Terjadinya El Nino dan La Nina – Pengertian dan Dampak

Sebagian besar dari kita pasti sudah pernah mendengar istilah El Nino dan La Nina. Ya, istilah ini sangat familiar dan berkaitan dengan lautan atau samudera. El Nino dan La Nina ini merupakan peristiwa alam yang seringkali terjadi. El Nino ini terjadi pada saat- saat tertentu yang dapat disebabkan oleh ghal- hal tertentu. Pada kesempatan kali ini kita akan membahas lebih lanjut dan mendalam mengenai proses terjadinya El Nino dan La Nina serta hal- hal yang berkaitan dengan kedua hal tersebut.
Pengertian El Nino dan La Nina
Sebelum membahas mengenai proses terjadinya El Nino maupun La Nina ini alangkah baiknya jika kita mengenal terlebih dahulu El Nino dan La Nina ini. Kita akan menjelaskan pengertian El Nino dan La Nina terlebih dahulu. El Nino merupakan suatu fenomena perubahan iklim yang secara global yang diakibatkan karena memasnasnya suhu di permukaan air laut Pasifik bagian timur. terjadinya El Nino ini dapat diketahui secara kasat mata oleh orang- orang. Orang yang paling sering melihat peristiwa El Nino ini terjjadi adalah para nelayan dari Peru ataupun Ekuador. Biasanya peristiwa seperti ini akan berlangsung menjelang bulan Desember.
Sedangkan La Nina merupakan peristiwa alam yang dapat dikatakan seperti opposite atau kebalikan dari El Nino. La Nina sendiri merupakan suatu kondisi dimana suhu permukaan air laut di kawasan Timur Equador atau di lautan Pasifik mengalami penurunan. Berbeda halnya dengan El Nino, La Nina ini tidak  bisa dilihat secara fisik. Selain itu terjadinya La Nina ini periodenya tidak tetap.
Waktu Terjadinya El Nino dan La Nina
  • El Nino dan La Nina merupakan peristiwa alam yang mana dapat diketahui tanda- tanda terjadinya. El Nino dan La Nina ini hanya terjadi beberapa kali setiap tahun saja. Nama El Nino dan La Nina sendiri diambil dari bahasa Spanyol yang berarti “anak laki- laki” dan “anak perempuan”.
  • El Nino ini akan terjadi jika suhu yang berada di perairan di pasifik tengah dan timur menjadi lebih panas. Biasanya El Nino ini akan terjadi pada bulan Desember. Rata- rata, El Nino ini akan terjadi sekitar empat tahun satu kali. Hingga saat ini, El Nino tercatat sudah terjadi selama 23 kali.
  • Sedangkan La Nina ini terjadi dalam waktu yang sulit untuk diperkirakan, tidak seperti El Nino. Tidak seperti El Nino yang rata- rata teradi selama empat tahun sekali, La Nina ini masa terjadinya lebih lama yakni antara enam higga tujuh tahun sekali. Hingga saat ini tercatat La Nina terjadi sebanyak 15 kali.
Berikut adalah beberapa proses terjadinya El Nino dan La Nina :

El Nino

Terjadinya El Nino ini melalui beberapa proses. Inilah penjelasan mengenai proses terjadinya El Nino. Proses terjadinya El Nino:
  1. Perairan Pasifik bagian tengah dan timur mengalami pemanasan suhu.
Awal proses terjadinya El Nino adalah karena adanya peningkatan suhu yang berada di perairan pasifik bagian timur dan tengah. Dan hal ini akan meningkatkan suhu kelembaban pada atmosfer yang berada di atas perairan tersebut.

  1. Pembentukan awan
Setelah terjadinya pemanasan suhu yang berada di perairan pasifik bagian tengah dan timur, serta menimbulkan kelembaban di atmosfer yang ada di atasnya, maka peristiwa tersebut mendorong terjadinya pembentukan awan dan akan meningkatkan curah hujan yang berada di kawasan tersebut.
baca juga: proses terjadinya awan
  1. Terhambatnya pertumbuhan awan
Setelah proses pembentukan awan yang dijelaskan di atas, maka di bagian barat samudera pasifik akan mengalami tekanan udara yang meningkat. Hal ini akan menyebabkan terhambatnya pertumbuhan awan di atas lautan di bagian timur Indonesia. Hal ini akan mengakibatkan di beberapa wilayah di Indonesia mengalami penurunan curah hujan yang dikatakan jauh dari normalnya.
Itulah beberapa proses terjadinya El Nino. Dari proses terjadinya El Nino ini akan menyebabkan terjadinya La Nina. Sehingga dapat dikatakan bahwasannya El Nino dan La Nina ini adalah peristiwa alam yang terjadi secara berturut- turut.

La Nina

Terjadinya La Nina ini juga melewati beberapa proses atau tahapan. Di atas sudah dijelaskan bahwasannya La Nina ini terjadinya sulit diprediksi. Namun, terjadinya La Nina ini dapat dikatakan sebagai dampak dari terjadinya El Nino. Secara umum, berikut merupakan proses terjadinya La Nina:
  1. Angin di Samudera Pasifik menguat
La Nina dikatakan sebagai penurunan suhu di permukaan perairan Samudera Pasifik bagian Timur. Pada saat yang demikian ini ada angin pasat timur yang bertiup dan menguat di sepanjang Samudera Pasifik.
Baca juga: jenis-jenis angin
  1. Massa air hangat terbawa ke arah Pasifik Barat
Karena adanya angin kencang yang bertiup di sepanjang Samudera Pasifik, maka massa air hangat yang akan terbawa ke arah Pasifik Barat akan lebih banyak.
  1. Terjadinya Upwelling
Karena ada massa air hangat yang terbawa ke Pasifik Barat berjumlah lebih banyak, maka hal ini mengakibatkan massa air dingin di Pasifik Timur bergerak ke atas kemudian menggantikan massa air hangat yang berpindak ke Pasifik Barat tersebut. Kondisi yang demikian ini disebut upwelling. Karena adanya pergantian massa inilah maka suhu di permukaan air laut mengalami penurunan bila dibandingkan dengan kondisi normalnya.
Itulah beberapa langkah atau proses terjadinya El Nino dan La Nina. El Nino dan La Nina ini adalah suatu proses yang terjadi secara beriringan. Meskipun demikian La Nina terjadi lebih jarang terjadi daripada E Nino. proses terjadinya El NIno dan La Nina dapat diilustrasikan dalam gambar berikut:

Dampak Terjadinya El Nino dan La Nina

Terjadinya El Nino dan La Nina ini dapat menyebabkan timbulnya berbagai macam dampak. Secara umum dampak terjadinya El Nino adalah sebagai berikut:
  1. Angin pasat timur menjadi melemah
  2. Melemahnya sirkulasi Moonson
  3. Berkuragnya akumulasi curah hujan yang berada di wilayah Indonesia, Amerika Tengah, dan Amerika Selatan di bagian Utara. Sehingga cuaca di daerah ini cenderung terasa lebih dingin dan juga kering.
  4. Menyebabkan cuaca cenderung terasa hangat dan juga lembab di sepanjang daerah Pasifik Ekuatorial Tengah dan Barat.

Itulah dampak yang ditimbulkan dari terjadinya El Nino dalam kaitannya dengan cuaca global atau menyeluruh. Sedangkan dampak yang dirasakan di Indonesia sendiri adalah berkurangnya curah hujan yang turun di Indonesia. Hal ini akan menyebabkan adanya kekeringan panjang di Indonesia.
Sementara terjadinya La Nina mempunyai dampak yang datapat ditimbulkan berupa berikut ini:
  1. Menguatnya angin pasat timur
  2. Menguatnya sirkulasi Monsoon
  3. Di wilayah Pasifik bagian Timur, akumulasi curah hujan menjadi berkurang. Hal ini akan menjadikan cuaca menjadi lebih dingin dan juga kering.
  4. Terjadinya potensi hujan yang turun yang terdapat di sepanjang perairan Pasifik Ekuatorial Barat, yakng meliputi Indonesia, Malaysia, dan jugabagian utara Australia. Hal ini menyebabkan cuaca menjadi hangat dan juga lembab.
Itulah dampak terjadinya La Nina dalam cuaca global. Selain itu, dampak yang dirasakan oleh negara Indonesia karena adanya La Nina adalah bertambahnya curah hujan yang ada di Indonesia. Dan hal ini sangat berpotensi menyebabkan banjir.
Demikianlah sebagian informasi yang adapat diberikan mengenai El Nino dan La Nina dan juga proses terjadinya. Semoga bermanfaat.

TNTI:MEMAHAMI ANGIN MONSUN

 

 

Proses Terjadinya Angin Monsun Barat Dan Monsun Timur

Angin tenggara setelah melintasi khatulistiwa akan mengalami pembelokan ke arah timur laut karena gaya korioli (Coriolis). Angin tenggara ini masuk dalam tahap awal terjadinya angin monsun barat daya.

Sebelum lebih jauh diuraikan tentang monsun barat daya, terlebih dahulu penting mengetahui pengertian angin munson.

Angin monsun atau monsoon adalah angin yang terbentuk karena benua memiliki panas yang berbeda dengan lautan. Angin ini berhembus secara musiman dengan kecepatan 3 menit dalam 1 detik. Dalam prosesnya, di belahan bumi utara angin ini membelok 120 derajat pada musim dingin bulan Januari dan musim panas bulan Juli.

Proses Terjadinya Angin Monsun Barat Daya
Angin tenggara yang berasal dari wilayah tekanan tinggi Benua Australia berhembus melintasi Indonesia dan Samudra Indonesia menuju ke barat laut. Setelah melintasi khatulistiwa, angin tenggara mengalami pembelokan sehingga berubah menjadi angin monsun barat daya menuju ke arah timur laut.

Secara lebih meluas lagi, terjadinya angin monsun barat daya seperti penjelasan berikut.

Pada bulan Desember-Januari-Februari, di belahan bumi utara terjadi musim dingin sehingga di benua asia terdapat sel tekanan tinggi. Sedangkan di belahan bumi selatan terjadi musim panas sehingga di benua australia terdapat sel tekanan rendah. Perbedaan sel tekanan itu mengakibatkan massa udara bergerak dari benua Asia ke benua Australia. Pergerakan atau sirkulasi udara itulah yang disebut angin monsun barat atau barat daya.

  

Angin monsun barat ini terjadi di daerah Asia Timur dan Utara, selain itu terjadi juga monsun timur di daerah yang sama.

Apakah angin monsun hanya ada di Asia Timur dan Utara? 

Ternyata ada juga angin monsun yang lain yang dibagi berdasar daerah terjadinya, yaitu:

1-Monsun Afrika Barat
2-Monsun Afrika Timur
3-Monsun Australia Utara
4-Monsun Asia Selatan

Proses Terjadinya Angin Monsun Timur
Pada bulan Juni-Juli-Agustus, di belahan bumi utara terjadi musim panas sehingga di benua asia terdapat sel tekanan rendah. Sedangkan di belahan bumi selatan terjadi musim dingin sehingga di benua Australia terdapat sel tekanan tinggi. Perbedaan sel tekanan itu mengakibatkan massa udara bergerak dari benua Australia ke benua Asia. Pergerakan atau sirkulasi udara itulah yang disebut angin monsun timur atau tenggara.

Meskipun terjadi di tempat yang sama, ada perbedaan juga antara monsun barat dan monsun timur.

 Monsun barat lebih lembap dibandingkan monsun timur karena dua hal:

Pertama, pada monsun barat, udara naik dari Australia. Sedangkan pada monsun timur, udara turun di Australia. 

Kedua, monsun barat mengandung banyak uap air karena melalui laut dengan jarak yang jauh. Sedangkan angin monsun timur mengandung sedikit uap air karena melalui laut dengan jarak yang pendek.

TNTI:MEMAHAMI ANGIN CHINOOK ATAU FOHN



Angin Fohn adalah angin terjadi akibat gerakan udara yang menaiki pegunungan. Udara tersebut kemudian mengalami kondensasi dan membentuk awan, lalu terjadi hujan di salah satu sisi lereng gunung. Pada daerah lereng yang lain tidak terjadi hujan karena terhalang oleh tinggi gunung. Daerah yang tidak mengalami hujan disebut daerah bayangan hujan. Di beberapa daerah di Indonesia angin seperti ini memiliki nama tertentu seperti:


1. Angin Bahorok (Deli, Sumatera Utara)
2. Angin Kumbang (Cirebon, Jawa Barat)
3. Angin Gending (Pasuruan, Jawa Timur)
4. Angin Brubu (Makassar, Sulawesi Selatan)
5. Angin Wambraw (Biak, Irian Jaya)
 
 Di Amerika Serikat angin ini disebut Angin Chinook. Angin ini berifat kering dan panas sehingga dapat menyebabkan bencana seperti kekeringan,  kerusakan lahan pertanian, memperburuk kebakaran hutan dan melelehkan salju di pegunungan. Dalam studi terakhir di Amerika Serikat ditemukan bahwa angin ini dapat menurunkan sistem kekebalan tubuh manusia
 

TNTI:MEMAHAMI ANGIN ANABATIK DAN ANGIN KATABATIK

Kali ini kita bahas sedikit tentang Angin Gunung (Katabatik) dan Angin Lembah (Anabatik). Kedua angin tersbeut merupakan tipe angin lokal yang terjadi di daerah pegunungan atau lembah. Inilah perbedaan angin gunung dan angin lembah.


 
Angin Katabatik (Catabatic Winds)
Saat udara di bagian atas puncak gunung mendingin oleh konduksi maka akan membuat udara lebih padat sehingga akan turun menuruni lembah. Angin ini biasa terjadi pada malam hari. Faktor yang memengaruhi terbentuknya angin katabatik adalah:
- Tingkat pendinginan di sepanjang lereng. Semakin dingin permukaan lereng maka potensi terbentuknya angin semakin besar.
- Kekasaran lereng. Semakin halus lereng maka potensi angin semakin besar dan kuat karena tidak ada penghalang seperti vegetasi.
- Kecuraman lereng. Semakin curam lereng maka akan menaikan potensi terjadinya angin gunung dan bercampur dengan udara netral di sekitarnya.
 
 Proses Angin Katabatik dan Anabatik 
 
Efek sebaliknya terjadi pada siang hari. Kontak udara dengan lereng yang hangat karena sinar matahari akan menghasilkan konduksi dan naik atau disebut Arus Anabatik (Anabatic Winds). Aliran angin ke atas sangat kuat di sore hari saat matahari mengahadap langsung menuju lereng.

TNTI:MEMAHAMI KEKUATAN ANGIN DENGAN SKALA BEUFORT

Skala Beaufort

Ombak pada Skala Beaufort 12
Skala Beaufort adalah ukuran empiris yang berkaitan dengan kecepatan angin untuk pengamatan kondisi di darat atau di laut. Skala ini ditemukan oleh Francis Beaufort pada tahun 1805. Beaufort mengukur kecepatan angin dengan menggambarkan pengaruhnya pada kecepatan kapal dan gelombang air laut. Skala Beaufort menggunakan angka dan simbol.
Semakin besar angka skala Beaufort, maka semakin kencang angin berhembus dan bahkan bisa semakin merusak. Skala Beaufort dimulai dari angka 1 untuk embusan angin yang paling tenang sampai angka 12 untuk embusan angin yang dapat menyebabkan kehancuran. Skala Beaufort tetap berguna dan dipakai sampai sekarang.


Image result for skala angin

TNTI:MEMAHAMI KEJADIAN SIKLON TROPIKA

Siklon Tropis/ Tropical Cyclone

Hai kawan ni ada sedikit Artikel dari berbagai Kumpulan sumber  Semoga bisa sedikit bermanfaat membantu Pengetahuan kita semua. Selamat membaca........


Perairan sekitar Indonesia, termasuk samudra hindia(selatan), samudra Indonesia(barat), atau laut pasifik di bagian utara kepulauan Ambon, adalah tempat-tempat yang hampir setiap tahunnya menyumbang terbentuknya cyclone. Karena terbentuknya di sekitar perairan tropis, maka cyclone ini disebut dengan Cyclone Tropis. Cyclone tropis adalah bencana alam dengan efek kehancuran terbesar di dunia, tidak hanya daerah yang dilewati terkena dampaknya, daerah-daerah sekitar yang hanya terkena bagian ekornya saja juga akan kena imbas. Siklon tropis muncul di samudra tropis yang disertai dengan angin dan hujan dalam kecepatan dan intensitas yang sangat tinggi.

faktor penunjang terbentuknya Siklon Tropis :

          

·         Siklon tropis terbentuk pada lintang >10 derajat (LU & LS). Untuk daerah lintang equator seperti di Indonesia, Siklon Tropis hampir pasti tidak dapat terbentuk. Hal ini diakibatkan oleh efek rotasi bumi atau faktor Coriolli yang kecil di equator. Coriolli kecil berarti vortisitas juga kecil, sehingga Siklon Tropis tidak dapat terbentuk. Gangguan dan depresi tropis dapat saja terjadi di Indonesia, tapi pertumbuhan selanjutnya yaitu menjadi siklon tropis akan terjadi pada lintang tingg yang memiliki vortisitas lebih tinggi.

·         Suhu muka laut(SST atau Sea Surface Temperatur) di atas ± 26,5o. Untuk suhu muka laut, di Indonesia dapat memenuhi. Akan tetapi faktor Coriolli lebih dominan, sehingga walaupun dengan suhu muka laut sekian, masi belum cukup untuk membentuk siklon tropis di perairan Indonesia.


·         Adanya daerah perairan yang luas. Sumber energi utama dari suatu siklon tropis adalah uap air. Pelepasan panas kondensasi oleh awan-awan konvektid dalam badai merupakan sumber energi utama siklon tropis.

·         Adanya gangguan dekat permukaan dengan vortisitas dan konvergensi mencukupi. Siklon tropis tidak terjadi secar tiba-tiba, akan tetapi memerlukan suatu sistem putaran dan aliran yang besar di dekat permukaan.


·         Shear angin vertikal yang rendah di antara permukaan dan bagian atas troposfer (kurang dari 10 m/detik). Shear angin vertikal adalah besar perubahan angin terhadap ketinggian. Shear angin vertikal yang besar akan mengacaukan atau mengganggu siklon tropis yang baru saja terbentuk atau mencegah terjadinya pembentukan siklon tropis. Jika siklon tropis telah terbentuk, shear angin vertikal akan memperlemah atau menghancurkan siklon tropis tersebut dengan

·         Adanya lapisan yang relatif basah dekat troposfer bagian tengah (pada ketinggian 5 km).
waktu hidup sebuah siklon tropis adalah dari beberapa jam hingga bertahan dua minggu, dan secara rata-rata waktu hidup siklon tropis adalah 6 hari dari waktu terbentuk hingga melebur.
Berikut ini adalah penyebab matinya sebuah siklon tropis :
·         Siklon tropis meninggalkan perairan. Sehingga penguapan yang memasok uap air untuk energi sebuah siklon akan berkurang.
·         Siklon menuju daratan dimana daratan lebih cepat dingin dari perairan, sehingga udara naik menjadi lebih dingin
·         Contour atau topografi daratan yang menghambat sikol tropis.
Siklon tropis dikenal dengan berbagai nama tergantung dari tempat terjadinya. Misalnya di daerah Pasifik timur dikenal dengan hurricane dan di Pasifik bagian Barat disebut dengan Typhoons. Ada fakta unik dalam hal penamaan siklon tropis yaitu penggunaan nama-nama wanita.

Siklon tropis digolongan
  • depresi tropis,
  • badai tropis,
  • siklon tropis ( bermacam-macam: Bagyo di FilipinaChubasco di Meksiko, dan Taino di Haiti.)
Siklon berasal dari kata Yunani kyklos yang berarti lingkaran atau roda, secara meteorologi siklon tropis merupakan suatu sistem tekanan udara rendah yang terbentuk secara umum di daerah tropis yang kemunculannya diawali oleh tahapan-tahapan tertentu, sifat sistem bertekanan rendah yang merupakan bagian dari sirkulasi atmosfer. yang memindahkan panas dari daerah khatulistiwa menuju garis lintangyang lebih tinggi. Gambar dibawah merupakan contoh siklon yang disebut siklon Katrina yang muncul tanggal 26 Maret 2004
Sumber :Menurut Pak Kadarsah:
Di Indonesia, siklon tropis selalau muncul dibagian selatan setiap tahun antara bulan Januari hingga Maret. Penyebabnya adalah tinggi suhu muka laut di selatan Indonesiatepatnya di timur laut Australia dan pergerakan ITCZ (Inter Tropical Convergence Zone) menuju utara. Pada bulan Desember, ITCZ berada di daerah itu sehingga tekanan menjadi rendah, kemudian pada bulan Januari, tekanan rendah itu tak disertai keberadaan ITCZ sehingga menjadi labil. Pemunculan siklon diawali pusat tekanan rendah di barat laut Australia dan bergerak menuju barat daya. Efek yang biasa diterima pantai selatan Indonesia biasanya pengaruh dari ekor siklon, bukan akibat pusat badai tropis yang berupa angin kencang, curah hujan tinggi dan tingginya gelombang muka laut. Indonesia bukan merupakan jalur siklon. Tetapi,Indonesiaberada di ekuator yang nilai gaya putar buminya (koriolis) rendah dan tak memungkinkan terjadi perbedaan tekanan ekstrem. Ini mempersulit terjadinya udara berpusar. Daerah lain yang tak terpengaruh tapi kena dampak siklon adalah -10 lintang utara dan lintang selatan. Keuntungan dengan adanya siklon tropis diIndonesia terjadi di bidang pertanian , terutama di bagian selatan Jawa hingga Pulau Timor. sebab saat itu terjadi puncak curah hujan yang bisa mengairi pertanian.Siklon itu ada fasenya sekitar 10 hari sampai dua hingga tiga mingguan.
Anomali kemunculan siklon tropis di wilayah Indonesia terjadi tanggal 1-2 Desember 2004 yang bertepatan dengan kecelakaan pesaawat Lion Air di Solo. Badai tropis itu langsung bergerak ke barat daya. Penyebab munculnya siklon tersebut adalah adanya siklon utara di wilayah Filipina yang ekornya melintas ekuator. Anomali lintas ekuator ini baru pertama kali terjadi. Kemungkinan penyebabnya akibat pola perubahan iklim global. Dengan perubahan iklim global dimungkinkan adanya global warming yang berakibat tertahannya energi radiasi matahari di atmosfir bumi. Energi tersebut menjadi energi kinetik atau gerak yang memungkinkan adanya gejala cross equatorial (lintas ekuator) tersebut.
Badai tropis ini akan mempengaruhi curah hujan di kepulauan Indonesia pada umumnya. Sedangkan gelombang besar akibat angin yang bertiup kencang, dapat terjadi di pantai-pantai yang berdekatan dengan pusat badai. Fenomena alam ini terjadi sepanjang tahun, pada lokasi yang berbeda-beda, tergantung pada posisi matahari/musim. Tidak ada keterkaitan badai tropis dan tsunami, sebab gelombang badai dibangkitkan oleh kondisi cuaca ekstrim yang umumnya menyertai pergerakan oleh suatu siklon. Sedangkan tsunami sendiri dibangkitkan oleh gempa, tanah longsor ataupun letusan gunung api di bawah laut. Gelombang tsunami ini merupakan gelombang panjang yang energi dan kecepatannya sangat besar.
Badai tropis yang muncul pada kawasan perairan bertekanan rendah ini akan semakin melemah dan menghilang saat mendekati khatulistiwa. Karena faktor, inilah sebagian besar wilayah Indonesia relatif aman dari ancaman badai tropis.
Indonesia hanya terkena imbas dari ekor badai tropis berupa angin kencang, hujan deras, dan tingginya gelombang laut. Secara statistik, kenaikan gelombang pantai yang paling tinggi justru terjadi pada Juni, hal tersebut disebabkan di Australia terjadi musim dingin. Gelombang akibat badai tropis itu berbeda dengan yang disebabkan oleh tsunami. Gelombang akibat badai tropis dibangkitkan kondisi cuaca ekstrem yang diikuti pergerakan udara dalam siklon sedangkan gelombang akibat tsunami, dibangkitkan oleh gempa sehingga akibatnya gelombang pun sangat besar yang panjang dengan daya jangkau yang luas. Gelombang tsunami jauh lebih besar hantaman atau terjangannya dibanding gelombang akibat badai tropis.
By Kadarsah
Siklon tropis atau juga dikenal dengan Hurricane di Samudera Atlantic dan di bagian timur Samudera Pacific, Typhoon di bagian barat Pacific, Cyclone di bagian selatan bumi (Samudera Hindia), dan Willy willies di bagian utara Australia, adalah gejala alam yang berlangsung secara periodik berupa cuaca buruk yang merusak dan sangat mengancam kehidupan manusia. Masih tergiang peristiwa Badai Sidr tanggal 15-16 November 2007 lalu di Bangladesh yang merengut ribuan korban. Siklon tropis sangat berbahaya karena energi merusaknya berupa angin berkecepatan tinggi, hujan deras, badai petir seringkali disertai banjir, tornado, dan tanah longsor. Daerah pertumbuhan siklon tropis paling subur di dunia adalah Samudra Hindia dan perairan barat Australia. Sebagaimana dijelaskan Biro Meteorologi Australia, pertumbuhan siklon di kawasan tersebut rata-rata mencapai 10 kali per tahun, oleh karena itu Australia telah mengembangkan peringatan dini untuk mengurangi tingkat risiko ancaman siklon tropis sejak era 1960-an. Meskipun metode early warning systems yang semakin baik sekarang ini, dampak ekonomi akibat siklon tropis terus saja meningkat dan memakan anggaran yang sangat besar. Hal ini karena dampak yang terjadi bukan hanya di pusat area tempat berlangsungnya siklon tropis melainkan juga sangat dirasakan di area sekitarnya. Seperti ancaman badai di laut selatan Indonesia yang seringkali terjadi, yang sebenarnya bukan akhibat pusat badai tropis melainkan hanya pengaruh ekor siklon tropis yang berlangsung di laut Australia. Fenomena siklon tropis memang sangat menarik, karena walaupun kehilangan energi ketika melewati daratan, siklon tropis masih membawah sejumlah moisture/uap lembab di atas daratan yang menyebabkan munculnya thunderstorms yang berkolaborasi dengan banjir dan tanah longsor.
Dalam Artikel ini akan membicarakan fenomena Siklon Tropis yang sangat berbahaya dan mematikan, mencakup informasi mengenai Siklon Tropis, bagaimana pembentukan dan pergerakannya secara fisis, serta melihat dampak dan kerusakan yang disebabkan fenomena alam yang sangat menakjubkan ini. Perumusan Masalah Meskipun hanya pengaruh ekor siklon tropis yang sering melanda wilayah Indonesia, namun dampak yang ditimbulkan cukup memporak-porandakan wilayah pesisir, bagaimana dengan dampak yang ditimbulkan pusat siklon tropis? Apakah sebenarnya siklon tropis itu? Bagaimana pembentukan dan pergerakannya? Di wilayah mana dan kapan musim siklon tropis berlangsung? Apa parameter dan teori fisis yang dapat menjelaskan fenomena alam yang sangat dasyat ini.Tujuan dan Manfaat Penulisan paper ini bertujuan memberikan penjelasan secara simpel mengenai siklon tropis, karena mengingat wilayah Indonesia yang berada tepat di daerah tropis dan sangat mungkin dilanda badai tropis secara periodik, untuk memberikan informasi kepada masyarakat demi perkembangan metode early warning systems.

Karakteristik dan Formasi
Klasifikasi dan terminologi Dalam meteorologi, siklon tropis adalah sebuah sistem udara bertekanan rendah yang terbentuk secara umum di daerah tropis (bertemperatur 800 F / 26,50 C). Walaupun bersifat destruktif tinggi, siklon tropis adalah bagian penting dari sistem sirkulasi atmosfer, yang memindahkan panas dari daerah khatulistiwa menuju garis lintang yang lebih tinggi. Siklon tropis digolongkan ke dalam lima kelompok utama yaitu Tropical wave, Tropical disturbance, Tropical depression, Tropical Storm, dan kelompok kelima (Hurricane/Typhoon/Cyclone) yang namanya tergantung pada wilayah tersebut. Tropical wave adalah suatu sistem tekanan udara rendah yang terbentuk secara umum di daerah tropis / the trade wind easterlies. Tropical disturbance adalah pergerakan suatu area thunderstorms di daerah tropis yang berlangsung selama 24 jam atau lebih. Tropical depression adalah sistem terjuntrung awan dan badai petir dengan sirkulasi dan angin berlarut maksimum permukaan terarasi kurang dari 17 meter per detik (33 knot, 38 mile/h, atau 62 km/h). Ia tidak mempunyai mata, dan tidak khas dengan bentuk berpilin dari badai-badai yang lebih kuat. Ia sudah menjadi sistem tekanan rendah, karenanya bernama quot;depresiquot;. Tropical Storm adalah sistem terjuntrung dari badai petir kuat dengan sirkulasi dan angin berlarut maksimum permukaan terarasi di antara 17 - 33 meter per detik (34-63 knot, 39-73 mile/h, atau 62-117 km/h). Pada keadaan ini bentuk siklon mulai terbina, walaupun matanya biasanya tak muncul. Hurricane/Typhoon/Cyclone adalah nama lain dari siklon tropis yang merupakan sistem badai terkuat dengan kecepatan angin maksimum lebih dari 33 meter per sekon (63 knot, 73 mile/h, atau 117 km/h) yang penamaannya bervariasi tergantung daerah asalnya sebagai berikut:
Huricane di Samudera Atlantik dan di bagian timur Samudera Pasifik
Typhoon di bagian barat Samudra Pasifik
• Cyclone di Samudra Hindia
Di tempat lain di dunia, Siklon Tropis telah dikenal sebagai Bagyo di Filipina, Chubasco di Meksiko, Taino di Haiti dan Willy willies di bagian utara Australia.
Struktur Siklon Tropis Siklon tropis terdiri dari tiga bagian utama :
• Eye – Area bertekanan rendah yang merupakan pusat sirkulasi siklon.
 • Eye wall – Area berupa angin dasyat disekitar eye yang berputar mengelilingi pusat dengan  sangat cepat.
• Rain bands – area pita sirkulasi thunderstorms dibagian terluar eye yang merupakan tempat berlangsungnya siklus evaporasi/condensasi yang merupakan sumber pembentukan storm.

Struktur Siklon Tropis Ukuran siklon tropis ditentukan dengan mengukur jarak antara pusat sirkulasi dengan bagian terluar isobar tertutup. Jika radiusnya dibawah 2 latitude degrees (120 nmi, 222 km) cyclone “sangat kecil”, radius 2–3 degrees (120–180 nmi, 222–333 km) quot;kecilquot;, radius antara 3 dan 6 latitude degrees (180–360 nmi, 333– 666 km) merupakan quot;ukuran cyclone pada umumnyaquot;. Siklon tropis dianggap quot;besarquot; ketika radiusnya 6–8 latitude degrees (360–480 nmi, 667–888 km), jika radiusnya lebih dari 8 degrees (480 nmi, 888 km) siklon tropis tersebut (22) diklasifikasikan “sangat besar” .
Metode lainnya untuk menentukan ukuran
siklon tropis adalah metode pengukuran radius energi badai, dan mengukur radius pusat densitas awan. Proses pembentukan siklon tropis Berdasarkan strukturnya, siklon tropis adalah daerah raksasa aktivitas awan, angin, dan badai petir yang bertautan. Unsur-unsur dari siklon tropis meliputi cuaca yang buruk, samudra tropis hangat, uap lembab, dan angin ringan berkecepatan tinggi relatif. Jika kondisi yang tepat berkutat cukup lama, mereka dapat bertautan untuk menghasilkan angin ribut, ombak luar biasa, hujan amat deras, dan banjir yang berdampingan dengan fenomena ini. Sumber energi primer sebuah siklon tropis adalah pelepasan kalor dengan cara kondensasi (pengembunan) uap air pada ketinggian tertentu, dengan matahari sebagai sumber energi untuk proses evaporasi. Oleh karena itu siklon tropis dapat digambarkan sebagai mesin pemanas raksasa (vertical heat engine) yang didukung mechanics driven oleh energi fisis seperti rotasi dan gravitasi bumi. Siklon tropis terbentuk ketika energi yang dilepaskan akibat proses kondensasi uap lembab (moisture) di dalam rising air (udara yang naik) menyebakan pusaran arus positif (positive feedback loop) diatas samudera bertemperatur hangat (warm ocean waters). Di lain waktu siklon tropis dilihat sebagai suatu tipe spesial dari mesoscale convective complex, yang terbentuk secara kontinyu diatas sumber yang relatif hangat. Kondensasi berjalan pada angin berkecepatan tinggi, seperti fraksi kecil melepaskan energi yang terkonversi menjadi energi mekanis; angin berkecepatan tinggi dan tekanan terendah berkolaborasi satu dengan lainnya menyebabkan evaporasi permukaan dalam dan kemudian terkondensasi lebih. Sebagian besar energi pelepasan dibagian atas termasuk storm clouds cepat terkondensasi. Hal ini menyebabkan sistem mempunyai cukup energi untuk menjadi siklon dan menyebabkan pusaran arus positif (positive feedback loop) yang selanjutnya menjadi siklon tropis.
Faktor-faktor seperti continued lack of equilibrium dalam distribusi masa udara biasanya mendukung energi siklon. Rotasi bumi menyebabkan sistem berputar, sebuah efek yang dikenal sebagai efek Coriolis, memberi siklon karakter cyclonic. Perbedaan utama siklon tropis dari fenomena meteorologi lainnya adalah konveksi yang dalam seperti energi yang bergerak. Karena proses konveksi terkuat berada di iklim tropis, ini menegaskan karakteristik utama dari siklon tropis. Berbeda dengan mid-latitude cyclones yang menggambarkan energinya sebagian besar dari naik turunnya suhu di atmosfer. Selanjutnya untuk menjaga pergerakan mesin pemanasnya (heat engine), siklon tropis harus selalu berada di atas laut hangat, yang selalu menyediakan energinya berupa uap lembab atmosfir (atmospheric moisture) yang dibutuhkannya untuk mempertahankan kelangsungan pusaran arus positifnya. Akibatnya ketika siklon tropis memasuki daratan ia kehilangan energi dan kekuatannya pun mulai melemah dengan cepat. yang menunjukan penurunan temperatur permukaan di teluk Meksiko ketika Hurricanes Katrina dan Rita memasukinya. Pergerakan siklon tropis di atas lautan dapat menyebabkan permukaan lautan dingin sekali, yang dapat mengakibatkan terbentuknya siklon berikutnya.
Penyebab utama pendinginan adalah naiknya air dingin dari laut dalam menuju pusaran angin ribut yang menyebabkan storm membangun dirinya sendiri diatas permukaan laut. Pendinginan lainnya mungkin terjadi karena hujan deras. Lapisan permukaan/cover badai boleh juga berperan dalam pendinginan lautan, dengan perlindungan permukaan lautan dari sinar matahari langsung sebelum dan sesudah badai lewat. Semua efek ini dapat bersatu menyebabkan temperatur permukaan lautan yang luas turun drastis hanya dalam beberapa hari. Para ilmuwan amerika serikat (National Center For Atmospheric Research) memperkirakan bahwa siklon tropis melepaskan energi panas sekitar 50 sampai 200 exajoule setiap hari. atau sekitar 1 PW (1015 watt). Sebagai perbandingan besar energi yang dilepaskan ini sama dengan 70 kali konsumsi energi dunia dan 200 kali kapasitas listrik dunia, atau sama dengan 10 megaton letusan bom nuklir setiap 20 menit.
Musim berlangsungnya siklon tropis berlangsung di akhir musim panas, ketika perbedaan temperatur di dataran tinggi dan permukaan lautan sangat besar. Berdasarkan data statistik bulan September adalah bulan dimana siklon tropis sangat aktif di seluruh dunia, sedangkan bulan Mei adalah bulan yang jarang terjadinya Siklon Tropis kecuali di bagian utara samudera Hindia. Di bagian utara Samudera atlantik, Hurricanes sering terjadi pada tanggal 1 Juni (14) sampai dengan 30 November puncaknya dibulan Agustus dan September , terutama pada tanggal 10 September. Di bagian utara Samudera Pasifik rentang waktu terjadinya Typhoon sangat luas tapi hampir sama di samudera atlantik, yakni awal september merupakan puncaknya, sedangkan bulan Februari adalah bulan yang jarang terjadi Siklon tropis. Dibagian utara Samudera Hindia Cyclones terjadi pada bulan April sampai Desember, dimana Mei dan November adalah puncaknya. Sedangkan di bagian selatan Bumi Siklon tropis mulai beraksi di akhir bulan Oktober dan May, dimana pertengahan Februari sampai dengan awal bulan Maret merupakan puncaknya.
Intensitas Siklon Tropis Para ahli meteorologi membagi Siklon Tropis atas lima kategori, dimana masing- masing kategori dikelompokan berdasarkan intensitas dan potensi kerusakannya. Adapun intensitas siklon tropis ditentukan berdasarkan besar kecepatan anginnya. Siklon tropis yang kecepatan angin yang paling besar menempati kategori yang paling tinggi dan sangat berpotensi menghasilkan kerusakan yang sangat besar.
Nama-nama Siklon Tropis. Nama-nama Hurricanes di Atlantik Sejak tahun 1953, National Hurricane Center memberikan nama terhadap Hurricane yang terjadi di Atlantik dengan nama-nama yang feminim, namun pada tahun 1979 mereka menggantikan nama-nama yang feminim itu dengan nama- nama yang maskulin dan akhirnya sekarang nama-nama yang feminim dan maskulin diberikan bergantian setiap tahun. Nama-nama Hurricane tersebut bergiliran dan kembali dinamakan setiap 6 tahun, contohnya seperti Hurricane Katrina yang terjadi di New Orleans tahun 2005, nantinya akan dinamakan lagi pada Hurricane yang terjadi pada tahun 2011. Nama-nama Hurricane di bagian Timur Pacifik Utara Penamaan Hurricane di bagian timur Pasifik Utara sama dengan di Samudera Atlantik, dimana nama-nama Hurricane tersebut bergiliran dan kembali dinamakan setiap 6 tahun sekali (24). 10
Pergerakan Siklon Tropis. Rotasi Siklon Tropis Di bagian utara Bumi Siklon Tropis berputar berlawanan arah jarum jam sedangkan di bagian selatan Bumi Siklon Tropis berputar searah dengan jarum jam. Pergerakan Siklon Sebaliknya pergerakan siklon tropis di bagian utara bumi searah dengan jarum jam, dan di bagian selatan bumi bergerak berlawanan arah jarum jam. Pergerakan ini disebut dengan efek Coriolis yang disebabkan rotasi Bumi.

Parameter dan Teori Fisis Siklon Tropis
        Parameter Siklon Tropis Respon lautan terhadap siklon tropis ditentukan parameter-parameter gaya pada atmosfir yang ditunjukan pada tabel dibawah ini:
        Wind Stress Pusaran angin siklon tropis biasanya berbentuk vortex, oleh karenanya representasi wind stress dari siklon tropis menggunakan Rankine Vortex (Chang and Athens 1978). Komponen-komponen Tangensial dan radial wind strees diberikan oleh persamaan: Dimana Rmax adalah Radius maximum winds, dan Rout adalah Radius Siklon Tropis (sampai dengan bagian terluar Storm). Adapun Siklon seringkali dianggap simetris.  Parameter laut dan kerangka nondimensional Untuk mengukur pentingnya gradien tekanan horisontal perlu diketahui Nomor nondimensional dalam lapisan heterogen (mixed layer) atau yang dikenal dengan Burger number (M) yang ditunjukan persamaan: M = (1 + 1/S2)g’ h / (2Rmax f)2 Dimana S adalah kecepatan nondimensional storm (Uh/2Rmaxf), h adalah kedalaman mixed layer dan g’ adalah gravitasi reduksi. Sedangkan Uh adalah Kecepatan translasi Storm dan 2Rmax adalah curl wind stress. Price menebak bahwa frekuensi pergeseran diatas frekuensi lokal inersia (σ-f)/f adalah sebanding dengan M/2. Arus laut Pengukuran arus permukaan laut sangat dipengaruhi pergerakan gelombang permukaan storm, yang ditunjukan melalui persamaan (8): um = [Au cos (σt) + Bu sin (σt)]ekz dimana Au dan Bu adalah koefisien least squares (yang dapat dilihat pada tabel 17) untuk u adalah komponen kecepatan arus, σ adalah frekuensi gelombang permukaan (2Ï€/T), serta T adalah peiode (5-15s), k adalah nomor gelombang (σ2/g) dan g adalah percepatan gravitasi. Kecepatan arus ini adalah pengurangan dari profil original arus AXCP menggunakan koefisien pada tabel 17 dan 18 (8). 20
        Efek Siklon Tropis Dampak dan kerusakan Siklon tropis atau yang dikenal dengan hurricane, typhoon, ataupun cyclones adalah daerah raksasa aktivitas awan bertekanan rendah dengan energi merusak seperti pusaran angin berkecepatan tinggi, hujan deras dan badai petir yang bertautan menghasilkan bencana dasyat berupa tornado, banjir, dan tanah longsor yang sering menyerang populasi manusia secara periodik sehingga menciptakan bencana yang sangat dasyat dan menghancurkan ribuan bangunan baik perumahan penduduk maupun fasilitas umum.
        Siklon tropis atau yang dikenal dengan hurricane, typhoon, ataupun cyclones adalah daerah raksasa aktivitas awan dengan energi merusak seperti pusaran angin berkecepatan tinggi, hujan deras dan badai petir yang bertautan menghasilkan bencana dasyat berupa tornado, banjir, dan tanah longsor yang sering menyerang populasi manusia secara periodik sehingga menciptakan bencana yang sangat dasyat. Formasi terbentuknya Siklon Tropis bergantung dari enam hal/kondisi pendukung: Pertama yaitu lautan bertemperatur hangat sekitar 26,50C pada kedalaman 50m. Kedua yaitu atmosfir yang dingin mendadak pada ketinggian vertikal, yang ketiga adalah lapisan lembab pada elevasi mid-troposphere (5km) untuk mempertinggi formasi thunderstorm, keempat adalah efek Coriolis yang signifikan untuk memutar Cyclone, kelima yaitu adanya permukaan yang dekat untuk mengatur dan memutar sistem dengan spin (vorticity) dan level perpindahan yang rendah (convergence), dan yang terakhir adalah pusaran angin ringan yang bergerak sangat cepat. Epidemiologi siklon tropis sangat ditentukan antara energi merusak siklon tersebut dengan pola hidup dan faktor-faktor penunjang kelangsungan hidup manusia seperti struktur tanah tempat tinggal, desain dan konstruksi bangunan, early warning system, evakuasi, dan penanggulangan bencana.

TNTI:MEMAHAMI KEJADIAN PULAU HABA

PULAU HABA

Pulau haba ditakrifkan sebagai peningkatan suhu sesebuah bandarberbanding suhu di kawasan sekitar. Contohnya, suhu di Lembah Klang (Kuala Lumpur) ialah beberapa darjah Celsius lebih tinggi daripada kawasan sekitarnya. Kawasan bandar menjadi pulau haba.

Faktor-faktor yang menyebabkan fenomena pulau haba :
~bangunan konkrit dan permukaan berturapmenyerap dan menyimpan haba lebih cepat daripada tanah dan tumbuhan di luar bandar
~susunan bangunan yang rapat menghalang laluan tiupan angin
~binaan bangunan yang terdiri daripada cermin dan kaca juga memerangkap haba
~konkrit dan asfalt juga membebaskan haba secara perlahan-lahan pada waktu malam
~sisa haba daripada penyaman udara, kilang dan kenderaan bermotor
~pencemaran di bandar - karbon dioksida, wap air dan zarah menyerap dan membalikkan sebahagian daripada sinaran gelombang panjang. Jika tidak, sinaran ini akan terus naik ke angkasa.
~kekurangan tumbuh-tumbuhan untuk menyerap haba matahari. Tumbuh-tumbuhan mampu menyerap gas karbon dioksida dan menyederhanakan suhu. Tetapi di kawasan bandar kekurangan tumbuh-tumbuhan. Ini menyebabkan bandar menjadi panas.

Kesan Pulau Haba :
~keselesaan terjejas kerana suhu panas dan mengganggu aktiviti kehidupan penduduk bandar.
~bahan binaan dan reka bentuk bangunan terpaksa diubahsuai
~penggunaan tenaga akan bertambah untuk menyejukkan keadaan yang akan menambahkan kandungan gas rumah hijau.
~kawasan bandar berjerebu. Jerebu berlaku kerana asap dan habuk dari kilang,kenderaan bermotor dan pembakaran sampah sarap secara terbuka.
~menjejaskan kesihatan penduduk terutama golongan kanak-kanak

TNTI:MEMAHAMI PLAT TEKTONIK

.1 Pergerakan Plat Tektonik
 Plat tektonik utama
 1. Plat Amerika Utara
2. Plat Amerika Selatan
3. Plat Afrika
 4. Plat Eurasia
5. Plat Indo-Australia

 PERGERAKAN KESAN Plat-plat ke arah yang sama Sempadan pertembungan Plat-plat ke arah bertentangan Sempadan pencapahan/pemisahan

 PERTEMBUNGAN ANTARA PLAT BENUA DENGAN PLAT LAUTAN



·        Plat lautan menjunam ke bawah plat benua kerana plat lautan lebih tumpat
·        Di kawasan junaman, terbentuk jurang lautan yang dalam
·        Misalnya pertembungan Plat Pasifik dengan Plat Filipina menghasilkan Jurang Mariana yang merupakan jurang terdalam di dunia

PERTEMBUNGAN ANTARA PLAT BENUA DENGAN PLAT BENUA
·        Batuan termampat menghasilkan banjaran gunung lipat muda
·        Kebanyakan banjaran gunung utama di dunia terbentuk dengan cara ini
·        Dalam pertembungan ini, pinggir plat benua akan terlipat
·        Kejadian ini menghasilkan banjaran gunung di sepanjang sempadan pertembungan
PERTEMBUNGAN PLAT LAUTAN DENGAN PLAT LAUTAN

·        Salah satu plat akan menjunam ke bawah dan membentuk jurang lautan yang dalam
·        Plat yang menjunam itu akan tertolak ke dalam mantel yang lebih panas
·        Pinggir plat berkenaan menjadi cair akibat suhu yang tinggi
·        Batuan yang lebur itu naik dan membentuk gunung berapi di dalam laut
·        Gunung-gunung berapi di dalam laut kian menjadi tinggi akibat aktiviti tektonik
·        Seterusnya, gunung berapi di dalam laut akan muncul di permukaan laut
·        Terbentuklah rangkaian gunung berapi atau arka pulau seperti rangkaian Kepulauan Hawaii, Kepulauan Kuril dan Kepulauan Ryukyu

PERGERAKAN PLAT SECARA PENCAPAHAN/PEMISAHAN
·        Berlaku apabila dua plat tektonik bergerak ke arah yang berlawanan
·        Sempadan antara kedua-dua plat berkenaan disebut sempadan pencapahan
·        Plat berkenaan bergerak semakin jauh antara satu sama lain
·        Magma panas dari mantel mengalir ke dasar lautan untuk memenuhi ruang antara plat-plat tersebut
·        Magma panas yang mengalir ke dasar lautan menyejuk dan membeku
·        Bahan-bahan yang menyejuk ini akan merenggangkan lagi kedua-dua sempadan plat
·        Dengan cara ini terbentuklah permatang tengah lautan seperti Permatang Tengah Lautan Atlantik
·        Proses ini dikenali dengan nama perebakan dasar lautan
PERGERAKAN PLAT TEKTONIK SECARA PERTEMBUNGAN
       Lipatan
·        Terjadi akibat mampatan yang dihasilkan oleh pertembungan dua plat
·        Mampatan ialah daya yang bertindak terhadap sesuatu benda
·        Sekiranya tindakan mampatan terhadap sesuatu benda itu berbeza dari semua arah, mampatan tersebut dikenali dengan nama mampatan pembezaan
·        Batuan mengalami beberapa peringkat perubahan yang dapat menghasilkan pelbagai jenis lipatan
    Gempa Bumi
·        Gempa Bumi ialah pergerakan atau gegaran kerak bumi.
·        Gegaran berlaku di pinggir plat apabila dua plat bertembung dan tergelincir
·        Tenaga yang dihasilkan terkumpul di dalam kerak bumi kerana tidak dapat keluar ke permukaan bumi
·        Akibatnya gelinciran berlaku dan tenaga yang terpendam itu akan terlepas dengan tiba-tiba
·        Ini menyebabkan bahagian bumi berkenaan bergegar dan berlakunya kejadian gempa bumi



Pergerakan plat tektonik secara pencapahan/pemisahan
        Gelinciran atau sesaran
·        Gelinciran atau sesaran ialah retakan dan rekahan di dalam kerak bumi yang melibatkan anjakan lapisan batuan secara mendatar atau menegak
·        Apabila berlaku tegangan atau mampatan, lapisan-lapisan batuan akan beranjak
·        Proses perubahan atau anjakan ini disebut gelinciran
·        Anjakan di sepanjang garisan gelinciran berlaku ke atas, ke bawah atau secara menyerong
·        Gelinciran berlaku hanya beberapa meter atau kilometer
            Hanyutan benua
·        Terdapat banyak bukti yang menunjukkan bahawa benua-benua yang ada sekarang berasal daripada sebuah benua yang besar.
·        Perubahan yang berlaku akibat hanyutan benua
·        Kira-kira 200 juta tahun dahulu terdapat benua terbesar yang diberi nama pangue
·        Lima belas juta tahun kemudian benua luas ini mulai retak dan pecah
·        Akhirnya 50 juta tahun, plat-plat ini membentuk benua di bahagian utara (Laurasia) dan bahagian selatan (Gondwanaland)
·        Bahagian utara terdiri daripada Amerika Utara, Eropah dan ASIA
·        Bahagian selatan terdiri daripada Amerika Selatan, Afrika dan Australia
·        Kira-kira 70 juta tahun kemudian, benua-benua mulai menduduki secara kasar kawasan yang ada sekarang
·        65 juta tahun selepas itu, barulah wujud kedudukan benua seperti yang terdapat pada masa kini

Pergerakan plat tektonik secara pertembungan
Dua daripada fenomena tektonik yang dihasilkan ialah:
  •     Lipatan
  •   Gempa bumi


Lipatan
·        Lipatan terjadi akibat mampatan yang dihasilkan oleh pertembungan dua plat
·        Mampatan ialah daya yang bertindak terhadap sesuatu benda
·        Sekiranya tindakan mampatan terhadap sesuatu benda itu berbeza dari semua arah, mampatan tersebut dikenali dengan nama mampatan pembezaan
·        Batuan mengalami beberapa peringkat perubahan yang dapat menghasilkan pelbagai jenis lipatan

a)      Lipatan lampau
b)      Lipatan simetri
c)      Lipatan rebah
d)      Lipatan asimetri

RAMALAN GEO U2 2023 SIRI 4